Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Ulur Waktu dan Langgar Kesepakatan, Cara Koalisi Agresor Langgengkan Pasar Senjata AS-Eropa di Yaman

Sanaa: Ulur Waktu dan Langgar Kesepakatan, Cara Koalisi Agresor Langgengkan Pasar Senjata AS-Eropa di Yaman

POROS PERLAWANAN – Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam menyatakan, AS, Inggris, dan negara-negara partisipan dalam agresi ke Yaman marah menyaksikan kemajuan Pasukan Yaman di medan perang.

“Kemarahan atas pertempuran di Ma’rib muncul karena pergerakan maju Tentara dan Komite Rakyat Yaman di tiap front telah membuat gusar AS, Inggris, dan negara-negara yang ikut serta dalam menyerang Yaman,” kata Abdussalam, sebagaimana dilansir Fars.

Menurutnya, upaya-upaya politik, di samping tindakan-tindakan militer, sosial, dan kemanusiaan, Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah mewujudkan sejumlah capaian, juga membuktikan bahwa Sanaa menghendaki perdamaian di Yaman.

Terkait tiadanya kemajuan dalam persoalan politik di Yaman, Abdussalam menjelaskan, ”Penyebabnya kembali ke negara-negara agresor, yang kalah dalam aspek lapangan dan militer. Mereka memaksakan solusi-solusi politik, agar bisa mewujudkan apa yang tak bisa mereka raih di medan tempur.”

“Kesulitan-kesulitan yang ada dalam kasus politik (Yaman), bukan hanya berkaitan dengan tiadanya keseriusan para agresor soal gencatan senjata dan pencabutan blokade, tapi mereka memang mengulur-ulur waktu dan melanggar kesepakatan.”

“Sikap AS, Inggris, Prancis, dan negara-negara lain berhubungan dengan visi mereka terhadap perang Yaman, yaitu pandangan bahwa perang Yaman adalah pasar bagi senjata-senjata mereka,” tandas Abdussalam.

Soal pertempuran di Ma’rib, Abdussalam menerangkan bahwa sejak awal agresi (2015), kota itu adalah kawasan militer. Koalisi Agresor melancarkan serangan ke Sanaa (barat Ma’rib), Jawf (utara Ma’rib), dan al-Baidha (barat daya Ma’rib) dari kota tersebut.

“Pertempuran di Ma’rib dimulai karena di Provinsi itu terdapat pasukan asing dan anasir Takfiri. Kawasan ini menjadi pusat operasi besar untuk menargetkan daerah-daerah di sekitarnya,” tutur Abdussalam.

Ia menegaskan, perundingan dan proposal dari Koalisi Saudi tidak akan berujung pada perdamaian di Yaman. Jubir Ansharullah ini mengatakan, ”Operasi pembalasan terhadap musuh dan serangan ke wilayah mereka akan berperan dalam mewujudkan solusi politik.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *