Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Tak Sadar Dirinya Dijadikan ‘Boneka Musuh’, Putri Saddam Usung Agenda Iranofobia para Pembunuh Ayahnya Sendiri

Tak Sadar Dirinya Dijadikan 'Boneka Musuh', Putri Saddam Usung Agenda Iranofobia para Pembunuh Ayahnya Sendiri

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, sejumlah pihak berupaya untuk menampilkan Raghad Saddam di depan publik, setelah ia bersembunyi di Yordania pascapenggulingan ayahnya. Mereka berdalih, Raghad tidak terlibat dalam kejahatan ayah, saudara, dan pamannya terhadap rakyat Irak.

Raghad muncul di depan khalayak dalam sejumlah momen, yang justru menebar garam di atas luka rakyat Irak. Selama bertahun-tahun, rakyat Irak menderita di bawah kediktatoran ayahnya. Kini, anasir Baath muncul dalam berbagai pakaian; kadang dalam pakaian al-Qaeda, kadang dalam pakaian ISIS, kadang dalam pakaian “kelompok revolusioner”, dan kadang dalam pakaian para Joker dan aktivis sipil.

Stasiun televisi Saudi, al-Arabiya sempat mewawancarai Raghad. Namun, alih-alih mewujudkan tujuan dari penggagas pertunjukan tersebut, penampilan di televisi justru kian menambah kebencian rakyat Irak terhadap ayahnya dan era kelam Pemerintahan Baath.

Dalam peringatan invasi AS ke Irak, Raghad kembali tampil di televisi. Ia membaca sebuah pesan yang isinya: “Ini adalah Gerbang Timur indah yang dibela mati-matian oleh para martir, terutama ayah saya, Saddam Hussein. Saya tidak akan menerima Gerbang Timur ini diberi nama lain.”

Apakah pihak-pihak yang memainkan boneka ini tahu bahwa Rezim Baath dan keluarga Saddam sudah menjadi bagian masa lalu Irak? Atau apakah pihak-pihak ini percaya kebohongan yang dikarang mereka sendiri dan menyangka bahwa rakyat Irak merindukan masa-masa Saddam?

Ungkapan “Gerbang Timur” diciptakan oleh Rezim Saddam berdasarkan khayalan tidak warasnya. Tujuannya adalah mengubah arah tombak rakyat irak, yang selama ini tertuju kepada Rezim Zionis sebagai musuh utama Arab dan Islam, menuju musuh delusif, yaitu Republik Islam Iran.

Segitiga AS-Israel-Arab Kolot adalah pihak-pihak yang memprovokasi Saddam untuk menjadi “penjaga Gerbang Timur”, dengan tujuan utama untuk melindungi Israel dan takhta para pangeran di Saudi dan UEA.

Ketika Raghad menggunakan kata Gerbang Timur, ia menyangka bahwa rakyat Irak akan melupakan bencana yang menimpa mereka akibat dari kata menyesatkan ini.

Rakyat Irak tahu bahwa air mata Raghad untuk Gerbang Timur adalah air mata buaya agar permusuhan kepada Iran tetap langgeng hingga hari kiamat nanti.

Pada hakikatnya, Gerbang Timur ini tidak pernah diusik oleh Iran. Justru bencana dan kehancuran di Irak masuk melalui gerbang-gerbang lain, yaitu gerbang-gerbang yang disangka oleh putri Saddam sebagai “Gerbang Arab Pendukung”.

Pada 2003 silam, AS memasuki Irak dari gerbang selatan dan barat ini, yang dianggap Rezim Baath sebagai gerbang negara-negara Arab pendukung Baghdad. Tentara AS masuk melalui Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, dan Yordania.

Sebaiknya putri Saddam menyibukkan diri saja dengan kehidupan mewah dan operasi-operasi plastiknya, alih-alih membuat rakyat Irak murka dengan pernyataan-pernyataannya dan mengingat kembali semua kejahatan yang telah dilakukan keluarganya kepada mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *