Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah: Tuding Pihak Lain, Padahal AS Sendiri yang Jadi Penghalang Penguatan Tentara Lebanon

Sayyid Nasrallah: Tuding Pihak Lain, Padahal AS Sendiri yang Jadi Penghalang Penguatan Tentara Lebanon

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato Jumat malam 25 Juni kemarin, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan, klaim AS soal dukungan Washington untuk Tentara Lebanon demi melawan Hizbullah bertujuan untuk menebar perpecahan.

“Kami selalu mendukung fasilitasi Tentara Lebanon dengan senjata. Kami juga berusaha dengan negara-negara sahabat agar Tentara mendapat bantuan,” kata Sayyid Nasrallah, seperti diberitakan Fars.

“Kami mendukung penguatan Tentara dan tidak pernah ragu dalam hal ini. Bahkan jika pihak yang memperkuat Tentara Lebanon adalah AS. Kita berada di hadapan provokasi-provokasi terbuka AS yang berusaha mengadu domba rakyat Lebanon,” imbuhnya.

Seraya menegaskan bahwa Tentara Lebanon adalah “penjamin sejati keamanan, stabilitas, dan keutuhan wilayah Lebanon”, Sekjen Hizbullah menyebut bahwa justru AS yang menghalangi penguatan Tentara di berbagai level dan tidak membiarkan bantuan negara-negara di Kawasan sampai ke tangan Tentara.

“Terkait Kabinet Lebanon, sebagian masih bersikeras bahwa Iran dan Hizbullah bertanggung jawab atas belum dibentuknya Kabinet. Tuduhan terhadap kami soal mencegah pembentukan Kabinet baru adalah fitnah dan dusta,” tandas Sayyid Nasrallah.

Sehubungan dengan perundingan regional dan internasional Iran, Sekjen Hizbullah menyatakan bahwa Teheran menolak pembicaraan selain isu nuklir dalam perundingan Wina.

Terkait perundingan Teheran dan Riyadh, Sayyid Nasrallah mengatakan, ”Dalam semua perundingan Iran dan Saudi, fokusnya adalah hubungan antara kedua belah pihak. Tidak ada pembicaraan soal Lebanon. Iran tidak berunding sebagai wakil pihak lain, baik itu Lebanon, Suriah, Palestina, Yaman, atau Afghanistan. Tapi jika dimintai bantuan, Iran siap membantu sebagai kawan.”

Sayyid Nasrallah menegaskan, jika Pemerintah Lebanon tidak bisa mengatasi krisis BBM, maka Hizbullah akan mendapatkan pasokan BBM dari Iran.

Ia membantah bahwa dengan membeli BBM dari Iran, Hizbullah akan menempatkan Lebanon sebagai target sanksi. Sayyid Nasrallah menjelaskan, ”Jika kita tidak melakukannya melalui Pemerintah atau Bank Sentral, cara ini tidak membuat kita dijatuhi sanksi.”

“Silakan jika ada orang yang bisa menggunakan hubungan pertemanannya dan mengatasi problem Lebanon. Bagaimanapun juga, kita akan memanfaatkan pertemanan sebagian pihak dengan AS, Saudi, atau negara-negara Teluk (Persia) untuk memenuhi kepentingan bangsa Lebanon,” paparnya.

Di akhir pidatonya, Sayyid Nasrallah mengapresiasi semua pihak yang ingin agar Lebanon bisa bertahan. Ia mengatakan, ”Kami mengutuk semua orang yang memblokade Lebanon, menjatuhkan sanksi kepadanya, dan menghalangi bantuan untuk Lebanon. Setan Besar AS adalah pihak yang paling utama.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *