Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah Ungkap Niat Biden Jadikan Lebanon Lemah dan Hina hingga Sulut Perang Saudara di Afghanistan

POROS PERLAWANAN – Sayyid Hasan Nasrallah menyebut sebagian pemimpin politik Lebanon terlibat dalam krisis BBM di negara tersebut. Ia menyatakan, orang-orang ini bersekutu dalam merahasiakan aksi para penimbun BBM.

Dilansir Fars, Sekjen Hizbullah berkata bahwa sebagian dari orang-orang ini mendiamkan aksi penimbunan. Mereka juga disebutnya fokus dalam penyelundupan dengan tujuan melemahkan Suriah dan para sekutunya.

Al-Mayadeen melaporkan, Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah berusaha untuk menyediakan BBM bagi rumah-rumah sakit dan instansi-instansi pemerintahan. Ia mengabarkan, Hizbullah telah menghubungi Otoritas Suriah untuk mendapatkan solar dari negara itu.

Sayyid Nasrallah menyatakan, kontrol atas perbatasan adalah tanggung jawab Pemerintah, bukan Hizbullah.

“Siapa pun yang berpikir bahwa kami mendukung penyelundupan ke Suriah, dia telah melakukan kekeliruan,” tandasnya.

Ia menilai, kejadian-kejadian di Lebanon adalah bagian dari perang ekonomi, yang tujuannya adalah menghinakan bangsa dan para pejuang Lebanon.

Sayyid Nasrallah berkata bahwa AS menghendaki Lebanon yang lemah dan hina. Ia menyatakan, ”Lebanon adalah bagian dari front atau poros yang telah mengalahkan AS lebih dari satu kali… Orang-orang AS telah memaksa PM Lebanon di tahun 2019 (Saad al-Hariri) untuk mengundurkan diri.”

Tujuan dari perang ekonomi ini, lanjut Sayyid Nasrallah, adalah menekan bangsa Lebanon untuk bertekuk lutut. Namun, ”Poros Perlawanan kuat dan tangguh, yang dibuktikan oleh kejadian-kejadian beberapa hari lalu,” tandasnya.

Terkait perkembangan di Afghanistan, Sekjen Hizbullah mengatakan, ”Peristiwa-peristiwa di Afghanistan sangat penting. Bangsa-bangsa di Kawasan harus memahami aspek-aspek strategis (perkembangan Afghanistan) itu.”

“Presiden AS terpaksa menarik keluar pasukannya, sebab ia sudah tidak tahan lagi. Biden mengakui telah menghabiskan 1 triliun, namun AS gagal dan keluar dengan hina.”

Sayyid Nasrallah menilai AS masih tetap belum memahami Kawasan dan terus mengulang kesalahannya. Ia berkata, ”Biden memicu perang saudara di Afghanistan antara Taliban dan Tentara Afghanistan.”

“Biden berujar bahwa bukan tugas AS untuk bertempur sebagai proksi pihak lain. Pesan ini ditujukan kepada orang-orang yang menanti untuk berperang mewakili AS,” pungkas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *