Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Hamas Ucapkan Selamat atas Kemenangan Rakyat Afghanistan Lepas dari Cengkeraman AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gerakan Poros Perlawanan Hamas Palestina memuji “kemenangan” Taliban melawan pendudukan dua dekade Amerika di Afghanistan, memberi selamat kepada rakyat Afghanistan karena telah mengalahkan Amerika Serikat.

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh membuat pernyataan pada Senin dalam percakapan telepon dengan Kepala Politik Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.

“Kami mengucapkan selamat kepada orang-orang Muslim Afghanistan atas kekalahan pendudukan Amerika di semua tanah Afghanistan, dan kami mengucapkan selamat kepada gerakan Taliban dan kepemimpinannya yang berani atas kemenangan ini, yang mencapai puncak perjuangan panjangnya selama 20 tahun terakhir,” kata Haniyeh.

“Sementara Hamas berharap orang-orang Muslim Afghanistan dan kepemimpinannya sukses dalam mencapai persatuan, stabilitas dan kemakmuran. Hamas menekankan bahwa runtuhnya pendudukan Amerika dan sekutunya membuktikan bahwa perlawanan rakyat, khususnya perjuangan rakyat Palestina kita, akan meraih kemenangan,” imbuhnya.

Pejabat Taliban, pada bagiannya, berterima kasih kepada Haniyeh atas seruannya dan berharap kemenangan bagi bangsa Palestina yang tertindas dalam perlawanan berani mereka melawan penjajah.

Dia juga meminta negara-negara dunia maupun regional untuk membantu Palestina mengusir penjajah dan membebaskan al-Quds serta seluruh wilayah Palestina.

Selain itu pada Senin, Jihad Islam, kelompok Poros Perlawanan Palestina lain yang berbasis di Gaza, memberi selamat kepada Taliban atas perebutan kembali Afghanistan dan “pembebasan tanah [Afghani] dari pendudukan Barat dan Amerika”.

Dalam sebuah posting di Twitter pada Minggu malam, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzook, menarik benang merah antara pertempuran Taliban melawan pendudukan AS dan perjuangan Hamas melawan rezim Israel.

“Taliban menang hari ini setelah dituduh keterbelakangan dan terorisme. Itu menjadi lebih pragmatis. Mereka telah menentang AS dan agen-agennya yang menolak kompromi, mereka tidak tertipu oleh slogan-slogan seperti demokrasi dan pemilihan umum. Ini adalah pelajaran bagi semua orang yang tertindas,” katanya.

Militer AS memimpin invasi ke Afghanistan pada tahun 2001 dalam apa yang diproklamasikannya sebagai “perang melawan teror” yang dimaksudkan untuk membasmi Taliban.

Namun, Washington dihadapkan dengan kekalahan memalukan di tangan Taliban, yang anggotanya berhasil menguasai Ibu Kota Afghanistan Kabul pada Minggu setelah kemajuan cepat di seluruh negeri.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *