Sebagian Pihak Irak Bersekongkol dengan Agen Asing untuk Melawan al-Hashd al-Shaabi
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, seorang pakar keamanan Irak, Sabah Ukayli menyebut persekongkolan sejumlah tokoh pemerintahan berpengaruh di Irak dengan sebuah biro intelijen asing dalam menargetkan al-Hashd al-Shaabi.
Dalam wawancara dengan al-Maalomah, Ukayli menambahkan bahwa sebelum ini, ada bukti-bukti yang menunjukkan upaya sejumlah tokoh politik untuk menggerus al-Hashd al-Shaabi, namun bukti-bukti itu ditutup-tutupi.
Salah satunya adalah pembuktian tuduhan atas Mahmud al-Falahi terkait kerja samanya dengan AS dan informasi yang diberikannya kepada mereka tentang tempat dan basis-basis al-Hashd al-Shaabi.
Selain itu, ada pula sejumlah tuduhan terkait kejadian teror atas Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis di bandara Baghdad, yang saat ini masih terus diselidiki.
Ukayli membenarkan statemen salah satu petinggi al-Hashd al-Shaabi, Jawad al-Thulaibawi, bahwa seorang tokoh pemerintahan telah menginstruksikan ISIS untuk menyerang basis-basis al-Hashd al-Shaabi. Menurutnya, statemen ini didasari informasi-informasi tepercaya.
Pakar keamanan Irak ini juga menyatakan, perangkat Pemerintah dan sebagian komandan keamanan telah dipengaruhi Badan-badan internasional. Hal ini bisa terjadi lantaran lemahnya perangkat intelijen Irak.
Ukayli mengatakan, Badan-badan internasional ini juga telah merekrut sejumlah pejabat politik.
Sebelum ini, Jubir al-Nujaba, Nasr al-Shammari menyatakan sebagian politisi Irak atas permintaan AS telah meninggalkan al-Hashd al-Shaabi sendirian dalam memerangi ISIS.
“Sebagian orang pengecut, hina, dan pecundang telah tunduk pada keinginan AS. Mereka meninggalkan al-Hashd al-Shaabi berjuang sendirian, sehingga harus kehilangan banyak pejuang yang gugur di medan tempur melawan ISIS,” kata al-Shammari.
Meski demikian, tandasnya, semua konspirasi ini tidak akan melemahkan tekad al-Hashd al-Shaabi yang dibangun atas spirit kultur Husaini.
Al-Shammari menuntut agar perang melawan ISIS lebih diseriusi. Ia menegaskan, pembalasan kepada ISIS mesti setara dengan serangan-serangan mereka, serta dibangun atas operasi-operasi khusus yang menargetkan pusat terorisme dan sumber dana ISIS.
