Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Tanggapi Statemen Biden, Ansharullah: Kami Pantang Terkecoh Klaim dan Tertipu oleh Omongan

Tanggapi Statemen Biden, Ansharullah: Kami Pantang Terkecoh Klaim dan Tertipu oleh Omongan

POROS PERLAWANAN – Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali al-Houthi merespons kabar bahwa Pemerintah AS akan menghentikan dukungannya terhadap agresi ke Yaman. Al-Houthi menegaskan, orang-orang Yaman tidak akan terkecoh oleh klaim-klaim semacam ini.

“Tindakan apa pun yang tidak bisa mengakhiri blokade atas Yaman, tidak akan mendapat perhatian”, cuit al-Houthi, seperti dilansir Fars.

“Kami adalah orang-orang yang tak bisa dikelabui oleh omongan, apa pun bentuknya”, tambah al-Houthi.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, pada hari Kamis 4 Februari kemarin mengabarkan, Presiden Joe Biden akan berhenti mendukung operasi ofensif ke Yaman.

Associated Press melaporkan, keputusan ini diambil dalam rangka memenuhi janji-janji Biden untuk mengakhiri perang di Yaman, yang telah memperparah kemiskinan, pengangguran, dan memicu penyakit menular di negara Arab tersebut.

Sementara itu, Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam menyatakan bahwa perdamaian di Yaman bergantung pada penghentian agresi dan pencabutan blokade atas negaranya.

“Rudal-rudal Yaman digunakan untuk membela diri. Serangan rudal ini hanya bisa dihentikan dengan penghentian agresi dan pencabutan blokade”, cuitnya.

“Pertanda nyata terwujudnya perdamaian di Yaman adalah dihentikannya agresi dan dicabutnya blokade. Opsi agresi dan blokade telah gagal secara memalukan di hadapan perlawanan heroik bangsa kami”, lanjut Abdussalam.

Cuitan ini diutarakan untuk menanggapi klaim Biden bahwa ia akan mengakhiri perang di Yaman.

Meski demikian, Biden berkata bahwa AS akan tetap membantu Saudi untuk “mempertahankan keutuhan wilayahnya”.

Presiden AS mengklaim, Saudi menghadapi serangan dari kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Biden menyebut perang Yaman sebagai “bencana strategis” dan mengatakan, ”Dukungan AS terhadap operasi militer di Yaman, termasuk penjualan senjata, akan diakhiri.”

AS sendiri telah memberikan dukungan kepada agresi Koalisi Saudi ke Yaman sejak 2015, yaitu saat Biden masih menjadi Wapres AS.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *