Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Sebut Kemunafikan sebagai ‘Alat Diplomasi AS’, Rusia: Urus Saja Masalahmu Sendiri dan Berhentilah Intervensi Urusan Internal Negara Lain

Sebut Kemunafikan sebagai 'Alat Diplomasi AS', Rusia: Urus Saja Masalahmu Sendiri dan Berhentilah Intervensi Urusan Internal Negara Lain

POROS PERLAWANAN – Dilansir RT.com, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan teguran keras kepada Kedutaan Besar AS di Moskow, yang menuding “pengunjuk rasa damai” pendukung tokoh oposisi menjadi sasaran oleh pihak berwenang pada demonstrasi di seluruh negeri pada hari Sabtu.

Puluhan ribu orang turun ke jalan selama hari Sabtu untuk mendukung tokoh oposisi Alexey Navalny, yang telah ditahan karena melanggar ketentuan hukuman percobaan yang dijatuhkan atas tuduhan penipuan.

Jubir pers Kedubes AS, Rebecca Ross membuat tudingan di Twitter pada hari Sabtu, menambahkan bahwa tanggapan polisi terhadap demonstrasi oposisi adalah bagian dari “kampanye bersama untuk menekan kebebasan berbicara [dan] demonstrasi damai”.

Dalam sebuah posting di jaringan sosial VK, Kemenlu Rusia menyatakan bahwa para diplomat mereka telah “memeriksa apa yang [Ross] tulis tentang demonstrasi di Washington dan pengambilalihan Capitol”.

“Anehnya,” Kemenlu Rusia melanjutkan, “Anda [Ross] tidak menulis apa-apa. Tidak ada seruan bagi warga Anda untuk memprotes dengan damai, tidak ada kecaman atas pembunuhan lima orang dan penahanan lebih dari 100 [penyerang Capitol].” Namun, Kemenlu mencatat bahwa bos si Ross, Duta Besar John J. Sullivan, malah mengecam pendukung Trump yang menjarah Capitol sebagai “massa yang kejam”.

“Kemunafikan adalah alat diplomasi AS yang menjadi sangat berbahaya selama pandemi Covid,” tambah Kemenlu Rusia. “Urus masalahmu sendiri dan berhentilah mencampuri urusan internal negara lain”.

Kemudian pada hari Sabtu, Kemenlu Rusia mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS harus menjelaskan mengapa mereka memposting serangkaian “rute protes” yang menandai lokasi para demonstran oposisi Rusia berencana untuk bertemu.

“Orang hanya bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Kedutaan Besar Rusia di Washington menerbitkan peta rute protes yang menunjukkan titik akhir, misalnya, di Capitol,” sindir Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova.

“Memberikan arahan kepada mereka yang berada di lapangan akan menyebabkan histeria global di antara politisi Amerika, diikuti munculnya slogan-slogan Russophobia, ancaman sanksi, dan pengusiran diplomat Rusia,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *