Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sekjen Hizbullah: Orang-orang AS Sendiri Akhirnya Sadar Bahaya Politik dan Militer Trump untuk Negara Mereka

Sekjen Hizbullah: Orang-orang AS Sendiri Akhirnya Sadar Bahaya Politik dan Militer Trump untuk Negara Mereka

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato Jumat 8 Januari malam, Sayyid Hasan Nasrallah berkata bahwa awalnya ia hanya akan bicara soal isu-isu domestik. Namun perkembangan terbaru di AS, terutama kerusuhan di Kongres AS, tidak bisa dilewatkan begitu saja.

“Tanda-tanda insiden di Kongres AS adalah berbahaya. Para sekutu Washington berupaya mengesankannya sebagai hal biasa. Namun orang-orang AS sendiri telah merasakan bahaya politik Trump bagi negara mereka,” kata Sayyid Nasrallah, seperti dilansir Fars.

“Apa yang terjadi di Kongres AS adalah peristiwa penting. Peristiwa ini adalah sesuatu yang berusaha diciptakan di Lebanon sejak satu setengah tahun lalu. AS terbiasa mengekspor insiden-insiden (yang serupa) di Kongres ke negara-negara lain untuk menggulingkan pemerintahnya,” lanjut Sekjen Hizbullah.

“Trump adalah contoh mentah arogansi politik dan militer AS. Apa yang disaksikan AS dan dunia dalam beberapa hari terakhir, merupakan contoh sederhana kejahatan Trump di dunia dalam 4 tahun lalu di Suriah, Irak, Yaman, dan teror atas Syahid Soleimani serta Abu Mahdi al-Muhandis.”

“Kita berharap kepada Allah agar sisa-sisa waktu kepresidenan Trump berjalan dengan baik. Allah benar-benar telah melindungi dunia dalam 4 tahun terakhir, sebab tombol nuklir (kode perintah penggunaan senjata nuklir AS) berada di tangan seorang arogan gila,” tandasnya.

Terkait kasus ledakan di pelabuhan Beirut, Sayyid Nasrallah berjanji atas nama Hizbullah untuk menangani kasus ini agar bisa diselesaikan secara adil dan jujur.

“Hasil investigasi kasus ini harus segera diungkap. Mesti diketahui apakah kejadian ini adalah sebuah sabotase atau disebabkan kelalaian? Tampaknya proses investigasi mengarah kepada pemalsuan fakta untuk mengesankan bahwa peristiwa ini disebabkan kelalaian,” kata Sayyid Nasrallah.

Ia juga membantah tudingan sejumlah media lokal dan asing soal keterlibatan Hizbullah dalam penyelundupan obat terlarang.

“Terbetik berita bahwa sebuah kapal berisi obat terlarang amfetamin ditahan di Italia dan diklaim milik Hizbullah. Berita sebenarnya adalah kapal itu milik ISIS. Washington Post belakangan menulis bahwa obat terlarang itu untuk sebuah kelompok di Timteng, yang kemudian berubah untuk Hizbullah,” paparnya.

“Setelah media-media ini menuduh kami menyelundupkan amfetamin, kami pun menyelidiki dan melihat bahwa tak satu pun pejabat Italia yang menuding Hizbullah terlibat dalam muatan obat terlarang ini,” tandas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *