Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Lebanon

Sekjen Hizbullah: Skandal Pilpres 2020 Bukti AS Tak Layak Dijadikan Model Panutan

Sekjen Hizbullah: Skandal Pilpres 2020 Bukti AS Tak Layak Dijadikan Model Panutan

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato terbaru pada Rabu 11 November malam, Sayyid Hasan Nasrullah mengomentari Pilpres AS yang berlangsung pekan lalu. Ia mengatakan, Pilpres AS bisa menjadi bahan pelajaran bagi semua. Propaganda bahwa AS adalah model negara ideal, kata Sayyid Nasrullah, mesti dikaji ulang.

“Apa yang terjadi dalam Pilpres ini adalah skandal bagi demokrasi AS. Ini tidak hanya berhubungan dengan Donald Trump saja, tapi juga meliputi Partai Republik,” kata Sayyid Nasrullah.

“Lihatlah kondisi ekonomi AS, utang-utangnya yang menumpuk, dan jutaan orang miskin di kota-kota majunya, yang terpaksa hidup di bawah tenda dan mandi di pinggir jalan. Lihat statistik orang yang terpapar Corona atau selainnya, para pecandu dan pengidap sakit jiwa, statistik pembunuhan, perampokan, dan korupsi di kantor-kantor Pemerintah AS… Semua ini ditunjukkan oleh statistik,” paparnya.

Sekjen Hizbullah menegaskan, tak seorang pun yang berhak memandang Lebanon dengan kacamata demokrasi ala AS. Ia mengatakan, ”Hasil Pilpres AS bagi Hizbullah tak akan mengubah apa pun di Kawasan. Sebab, mereka saling meremukkan kepala satu sama lain demi mendukung Israel.”

“Kami tegaskan bahwa prioritas permanen AS yang tak akan berubah adalah dukungan untuk Israel dan menjaga keunggulan Rezim Zionis di Kawasan.”

Sayyid Nasrullah mengaku, dirinya secara pribadi gembira dengan kekalahan memalukan Trump, sebab Trump bangga karena telah membunuh Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis.

“Pemerintahan Trump adalah pemerintahan AS yang paling keji, jahat, dan hina,” tandasnya.

“Salah satu pelajaran dari Pilpres AS dan kejatuhan Trump adalah bahwa AS bukan takdir yang niscaya. Tekad kita lebih kuat dari AS. Poros Perlawanan dan bangsa-bangsa di Kawasan telah membuktikan bahwa rencana-rencana Trump bisa digagalkan,” kata Sayyid Nasrullah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *