Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Menlu Yaman: Klaim Usang Saudi ‘Bendung Pengaruh Iran’ Tak Bisa Kelabui Tiran Gedung Putih dan Siapa pun

Menlu Yaman: Klaim Usang Saudi 'Bendung Pengaruh Iran' Tak Bisa Kelabui Tiran Gedung Putih dan Siapa pun

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Menlu Yaman, Hisham Sharaf menyebut statemen Dubes Saudi di Yordania soal pengaruh Iran di Yaman sebagai “upaya media Riyadh untuk menarik perhatian Pemerintah AS yang baru, sekaligus para tiran yang masih duduk di Gedung Putih hingga 20 Januari mendatang.”

“Koalisi Agresor pimpinan Saudi sejak awal perang berkali-kali mengklaim telah menggagalkan penyelundupan senjata dari Iran. Namun mereka tidak bisa membuktikan kebenaran klaim tersebut,” kata Sharaf.

Sharaf menyatakan, Riyadh masih saja menggunakan kartu “membendung pengaruh Iran di Yaman”, tapi ini tidak bisa mengelabui siapa pun, bahkan termasuk negara-negara yang masih atau pernah bergabung dalam Koalisi Agresor Saudi.

Dia lalu menyarankan agar para pemimpin Saudi mengakui kesalahan mereka dalam agresi biadab ke Yaman.

“Yaman tidak pernah menerima instruksi dari pihak mana pun, juga tidak bergantung pada kekuatan regional atau internasional. Agar penguasa Riyadh bisa melanjutkan pemerintahannya, hendaknya mereka berhenti mencampuri urusan internal rakyat Yaman,” tandas Sharaf.

Menlu Yaman menegaskan, Riyadh mesti menyadari bahwa Sanaa menentukan keputusannya secara independen. Ia juga meminta agar Saudi berhenti memberi dukungan finansial, militer, dan politik kepada Presiden Tersingkir (Mansour Hadi) dan para menterinya, yang hidup mewah di hotel-hotel Riyadh dengan bayaran darah rakyat Yaman.

Sharaf mengutarakan keheranannya atas statemen para penguasa dan diplomat Saudi, yang mengaku khawatir atas keamanan dan stabilitas Kawasan. Menurutnya, keamanan dan stabilitas regional bisa diwujudkan dengan kerukunan antara negara-negara tetangga, alih-alih menebar klaim soal ancaman Iran terhadap negara-negara Kawasan.

“Riyadh harus belajar dari Teheran, yang menggulirkan Proyek Perdamaian Hormuz demi memperkuat stabilitas di Teluk Persia dan menjaga keamanan kawasan ini,” kata Sharaf.

Rakyat Yaman, kata Sharaf, sebenarnya adalah masyarakat yang cinta damai, dan hanya mengangkat senjata di hadapan pihak-pihak yang memerangi mereka, menduduki Yaman, atau mengintervensi urusan Yaman.

“Rakyat Yaman berusaha mewujudkan harapan sah mereka. Yang terpenting adalah berakhirnya agresi militer, dicabutnya blokade, dan mundurnya pasukan asing dan loyalis Koalisi Agresor dari semua daerah dan pulau Yaman,” tegas Sharaf.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *