Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Sistem Layanan Kesehatan Afghanistan Kolaps Akibat Pembekuan Aset Negara oleh AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pakar kesehatan Afghanistan telah memberikan peringatan keras tentang situasi perawatan kesehatan yang mengerikan di negara itu, yang diperburuk oleh kekurangan obat-obatan terkait dengan aset negara yang dibekukan di Amerika Serikat.

Pakar medis mengatakan bahwa tindakan segera diperlukan untuk menahan pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan wabah campak di negara itu.

Malnutrisi akut di Afghanistan disebut-sebut sebagai masalah kesehatan lain yang membutuhkan tindakan cepat.

Kepala Persatuan Layanan Pengobatan Afghanistan, Assadullah Kakar mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan yang buruk di Afghanistan, yang memburuk setelah penarikan AS dan pengambilalihan Taliban, dengan cepat menjadi lebih buruk.

Kakar mengatakan bahwa Afghanistan saat ini menghadapi kekurangan obat yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah kenaikan tajam harga obat.

Negara Afghanistan akan segera kehabisan obat untuk merawat pasiennya jika tindakan segera tidak diambil, kata Kakar dalam wawancara baru-baru ini dengan koresponden Press TV di Kabul, Rahmatullah Baghban.

“Stok dan cadangan obat dalam negeri akan habis dalam 2 bulan ke depan, jika tidak ada yang dilakukan,” ujarnya mengingatkan.

Di antara faktor-faktor yang menyebabkan memburuknya sistem perawatan kesehatan dan kekurangan obat-obatan di Afghanistan, Kakar mengutip pemotongan bantuan internasional untuk negara miskin itu, serta sanksi AS sebagai faktor utama.

“Kekurangan obat berakar pada masalah yang berbeda. Pertama, sebagian besar negara dunia telah menghentikan ekspor obat ke Afghanistan… Kedua, sebagian besar uang importir obat dibekukan… Ketiga, Taliban telah memberlakukan pembatasan tertentu pada impor obat-obatan,” jelas Kakar.

Amerika Serikat telah membekukan miliaran dolar aset negara Afghanistan yang disimpan di AS.

Gedung Putih mengumumkan awal tahun ini bahwa Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden berencana untuk memblokir setengah dari $7 miliar dana Afghanistan yang dibekukan di bank-bank AS dengan dalih untuk didistribusikan di antara keluarga para korban serangan 9/11 di tanah Amerika.

Dikatakan bahwa setengah lainnya akan dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan bagi warga Afghanistan yang menderita dari situasi yang mengerikan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *