Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Situs Zionis Walla Beberkan Krisis Senyap yang Gerogoti Militer Israel

Situs Zionis Walla Beberkan Krisis Senyap yang Gerogoti Militer Israel

POROS PERLAWANAN – Hingga kini banyak forum politik dan media Zionis yang memperingatkan adanya krisis di tubuh Militer Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Sabtu 16 Oktober kemarin, seorang jurnalis militer situs Walla, Amir Bohbot mengungkap fakta-fakta lain terkait krisis di Angkatan Darat Israel. Ia berkata bahwa krisis tersebut membuat para komandan militer sangat khawatir.

Shahab News melaporkan, Angkatan Darat Israel mengalami kondisi yang belum pernah dihadapinya dalam beberapa dekade silam. Dalam perang terakhir, Angkatan Darat Israel terbukti gagal meredam perlawanan Gaza dan Lebanon.

Menurut Walla, berbagai krisis di tubuh Militer Israel berakar pada sejumlah perubahan di masyarakat Zionis di sektor sosial dan ideologi, juga bertambahnya perpecahan dan rasisme di tengah warga Tanah Pendudukan.

Bohbot mengatakan, volume bergabungnya warga Arab (Tanah Pendudukan 1948) dengan Militer menurun secara signifikan. Di lain pihak, jumlah serdadu yang minggat dari Militer justru meningkat.

“Dikarenakan meningkatnya spirit nasionalisme dan kesadaran beragama di tengah masyarakat Arab, para pemuda Arab sulit diyakinkan untuk bergabung dengan Militer Israel. Di tengah Operasi Penjaga Tembok (Perang 11 Hari), para pemuda Arab untuk pertama kalinya menutup jalan dan melempari aparat dengan batu. Hal ini mendorong Ketua Staf Gabungan, Aviv Kochavi mendesak agar masalah ini dikaji dan solusinya ditemukan,” kata Bohbot.

Ia berpendapat, perlawanan para pemuda Tanah Pendudukan 1948 terhadap Zionis adalah tanda pupusnya impian pendiri Rezim Zionis, David Ben Gurion. Dahulu ia bermimpi bahwa Militer Israel mewakili semua lapisan masyarakat di Tanah Pendudukan. Namun sekarang, warga Arab di Tanah Pendudukan justru menjadi faktor yang melemahkan Militer Israel. Sebagai contoh, dalam Perang 11 Hari lalu, para sopir Arab enggan mengangkut pasukan dan perangkat militer ke Gaza.

Menurut Walla, semua ini, ditambah minggatnya para serdadu dari kamp-kamp militer, praktis membuat proyek “Tentara Rakyat” yang diusung Israel telah berakhir. Di saat bersamaan, para petinggi Militer Israel juga tidak tahu bagaimana menyikapi kasus bertambahnya angka bunuh diri, meningkatnya penggunaan narkoba, dan pelecehan seksual di tengah para serdadu mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *