Loading

Ketik untuk mencari

Afrika Palestina

Hamas: Dengan Sejarah Antirasismenya, Afrika Mesti Tolak Keanggotaan Israel

Hamas: Dengan Sejarah Antirasismenya, Afrika Mesti Tolak Keanggotaan Israel

POROS PERLAWANAN – Hamas menyambut baik keputusan Uni Afrika untuk menangguhkan pembahasan diterimanya Rezim Zionis sebagai anggota pengawas organisasi tersebut. Rencananya, pembahasan ini akan dilakukan dalam pertemuan Uni Afrika pada Februari 2022.

Russia Today melaporkan, Staf Urusan Luar Negeri Hamas, Basim Naim dalam statemennya menyatakan, ”Keputusan Dewan Eksekutif Uni Afrika dalam menunda penerimaan Rezim Penjajah sebagai anggota pengawas adalah langkah di jalur yang benar.”

“Penolakan terhadap diberikannya status pengawas kepada Rezim Penjajah tidak mungkin terwujud tanpa upaya negara-negara sahabat bangsa Palestina dan sikap tegas mereka,” imbuh Naim, dikutip dari Fars.

“Hamas berharap, Uni Afrika menyelesaikan masalah ini dengan menolak bergabungnya Rezim Zionis di pertemuan mendatang. Apalagi benua ini memiliki latar belakang dalam perlawanan terhadap penjajah dan rasisme, serta dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.”

Naim juga meminta Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) untuk mengambil langkah-langkah diplomatik guna mencegah keanggotaan Israel di Uni Afrika. PNA diminta untuk memanfaatkan solidaritas Arab-Islam dan sebagian besar negara-negara Afrika dengan Palestina.

Pada 22 Juni silam, Kemenlu Israel mengumumkan, Dubesnya di Ethiopia telah mengajukan surat tugasnya sebagai anggota pengawas kepada Uni Afrika.

Setelah berakhirnya pertemuan Dewan Eksekutif Uni Afrika pada Jumat lalu, Menlu Aljazair Ramtane Lamamra mengabarkan bahwa masalah pemberian status pengawas kepada Rezim Zionis akan dibahas pada pertemuan tingkat Kepala Negara Uni Afrika tahun depan.

Menurut Lamamra, para Menlu negara-negara Afrika membahas topik kontroversial ini selama beberapa jam sehingga memunculkan silang pendapat. Topik ini digulirkan pertama kali oleh Ketua Komisaris Uni Afrika, Moussa Faki.

Ia menegaskan, banyak negara, terutama Aljazair, yang menentang keputusan berbahaya ini. Negara-negara ini mendukung pentingnya menjaga persatuan bangsa-bangsa Afrika demi kepentingan Benua Hitam.

Lamamra menyayangkan bahwa usulan Aljazair dan Nigeria utuk menolak keanggotaan Israel ditentang oleh sebagian negara, seperti Maroko dan para sekutunya, termasuk Republik Demokratik Kongo.

Ia berharap, pertemuan mendatang Uni Afrika akan menjadi titik tolak untuk benua itu dan mengakhiri perpecahan di antara mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *