Spanyol Bakal Akui Negara Palestina Juli Mendatang
POROS PERLAWANAN- Harian Financial Times pada hari Selasa 2 April mengabarkan, Spanyol akan mengakui Palestina sebagai negara pada bulan Juli mendatang.
Diberitakan Fars, kabar ini disampaikan PM Spanyol Pedro Sanchez, yang merupakan salah satu pengkritik keras agresi Israel ke Gaza. Rencana ini diumumkan Sanchez bersamaan dengan dimulainya lawatannya ke Yordania, Qatar, dan Saudi.
“Kami harus secara serius memikirkan eksekusi langkah ini di semester pertama tahun ini,” kata Sanchez.
Beberapa waktu lalu, sejumlah sumber berita mengeklaim, Kemenlu AS juga tengah melakukan kajian untuk mengakui negara merdeka Palestina usai berakhirnya perang di Gaza.
Selama beberapa dekade lalu, AS adalah salah satu penentang diakuinya negara merdeka Palestina di berbagai lembaga PBB.
Washington menyatakan, diakuinya negara merdeka Palestina hanya bisa dilakukan dengan perundingan langsung antara Israel dan Otoritas Nasional Palestina (PNA).
Pada tahun 20212 silam, Majelis Umum PBB menerima Palestina sebagai anggota pengamat. Namun PBB enggan memberikan keanggotaan penuh untuk Palestina.
Seorang pejabat senior Spanyol mengatakan kepada Financial Times, Madrid memandang keputusan untuk mengakui negara Palestina sebagai bagian dari kebijakannya dalam rangka menuju Solusi Dua Negara.
Meski sudah sejak beberapa waktu Uni Eropa mendukung Solusi Dua Negara guna mengatasi konflik Palestina-Israel, namun tidak ada kebijakan seragam di tengah anggota Uni Eropa soal pengakuan Palestina sebagai negara.
Beberapa negara anggota Uni Eropa, seperti Spanyol, Irlandia, dan Malta mendukung diakuinya negara merdeka Palestina secara sepihak. Namun beberapa anggota lain, terutama Jerman, meyakini bahwa langkah ini hanya bisa diambil sebagai bagian dari Solusi Dua Negara.
Saat ini Swedia mengakui negara merdeka Palestina. Stockholm secara sepihak mengambil tindakan ini di tahun 2014 silam.
Selain itu, sejumlah Pemerintah Eropa Tengah dan Timur juga mengakui Palestina sebelum menjadi anggota Uni Eropa. Mereka adalah Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Hungaria, Rumania, dan Bulgaria.
