Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Standar Ganda Kebebasan Berekspresi ala Barat: Seenaknya Blokir Akun Medsos Pemimpin Tertinggi dan Media Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Instagram telah memblokir akun berbahasa Prancis Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam Iran, setelah pesannya tentang kampanye Islamofobia di Prancis.

Akun tersebut diblokir setelah menerbitkan pesan singkat Ayatullah Khamenei yang ditujukan kepada para pemuda di Prancis.

Dalam pesannya, yang juga dimuat di berbagai situs media sosial lainnya, Ayatullah Khamenei mendesak para pemuda Prancis mempertanyakan tindakan Presiden mereka, Emmanuel Macron, mengapa dia mendukung penghinaan terhadap Utusan Tuhan dan menyebutnya “kebebasan berekspresi”, tetapi meragukan peristiwa Holocaust adalah kejahatan dan siapa pun yang menulis tentang keraguan tersebut akan dipenjara.

“Apakah kebebasan berekspresi berarti menghina, terutama pribadi yang sakral?” Ayatullah Khamenei bertanya.

“Bukankah tindakan bodoh ini merupakan penghinaan terhadap alasan orang-orang yang memilihnya?”

Langkah Instagram untuk memblokir akun pemimpin Iran bukanlah contoh pertama dari bagaimana cara Pemerintah dan organisasi Barat mempraktikkan kebebasan berbicara dan berekspresi.

Pada akhir Maret lalu, Twitter juga sempat memblokir akun yang digunakan Ayatullah Khamenei.

Akun tersebut berulang kali memposting konten yang mempromosikan integritas di antara Muslim dunia dalam menghadapi adu-domba oleh kekuatan arogan dunia, termasuk Amerika Serikat, dan entitas seperti Israel, yang menikmati dukungan tanpa pamrih Washington.

Saluran tersebut juga terus menyampaikan peringatan tentang tindakan tidak adil terhadap umat Muslim di tangan pasukan penindas domestik atau asing, termasuk yang didukung oleh AS.

Juga pada akhir September, Twitter menangguhkan akun TV Hispanik berbahasa Spanyol, yang merupakan saluran berita yang dioperasikan oleh Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB).

Sebelumnya, Google juga menargetkan Press TV, memblokir akses ke akun resmi YouTube milik jaringan berita internasional tersebut dengan alasan “pelanggaran undang-undang ekspor”.

Langkah itu dilakukan hampir setahun setelah raksasa teknologi AS itu menutup akun YouTube dan Gmail dari Press TV dan Hispan TV tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Selama beberapa tahun terakhir, Google berulang kali memilih tindakan semacam itu terhadap outlet media Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *