Loading

Ketik untuk mencari

Irak Iran

Syahid Soleimani Konsultan Ayatullah Sistani Terkait Fatwa Jihad Lawan ISIS dan Penjagaan Tempat-tempat Suci

Syahid Soleimani Konsultan Ayatullah Sistani Terkait Fatwa Jihad Lawan ISIS dan Penjagaan Tempat-tempat Suci

POROS PERLAWANAN – Jubir al-Nujaba, Ali al-Shammari dalam webinar “Peran Poros Perlawanan Islam dalam Membela Tempat-tempat Suci Syiah” berbicara tentang peran Syahid Qassem Soleimani dalam melindungi makam-makam suci di Irak.

Dilansir al-Alam, al-Shammari menyinggung kondisi memprihatinkan Suriah, yang bertetangga dengan Irak, dan didudukinya sejumlah kawasan Irak oleh para teroris takfiri.

Ia mengatakan, ”Provinsi-provinsi besar seperti Nineveh, Salahudin, dan al-Anbar jatuh dalam tempo satu hari. ISIS dengan cepat mendekati Baghdad, Najaf, dan Karbala. Samarra pun dikepung total oleh mereka.”

“Dalam situasi tersebut, Syahid Soleimani tiba di Irak di malam jatuhnya Mosul. Dia menjalankan rencana dua tahap. Tahap pertama adalah menjauhkan bahaya dari Baghdad, Najaf, dan Karbala. Tahap berikutnya adalah membuka jalan untuk pasukan pembela ke Samarra guna mencegah terulangnya bencana tahun 2006 (perusakan makam Imam Askari),” paparnya.

Jubir al-Nujaba bicara soal pertemuan-pertemuan Syahid Soleimani dengan para komandan Perlawanan, pejabat Pemerintah, dan tokoh-tokoh berpengaruh Irak.

“Ia datang ke rumah Ayatullah Sistani dan dengan memaparkan detail dari kondisi saat itu, membantu dirilisnya fatwa jihad kifayah untuk melawan ISIS,” kata al-Shammari.

Ia lalu mengisahkan horor publik yang menyelimuti Irak di masa itu, kaburnya para pejabat dari Ibu Kota, runtuhnya semangat Tentara dan aparat keamanan, dan kosongnya gudang senjata Irak.

“Di hari-hari itu, Syahid Soleimani mengadakan pertemuan dan memperingatkan bahwa semua problem jangan sampai membuat makam-makam suci terancam bahaya,” tuturnya.

Bicara soal keberanian Syahid Soleimani dalam operasi pencegahan jatuhnya Samarra, al-Shammari berkata, ”Ia berkali-kali nyaris gugur di Samarra. Selain merupakan seorang militer berpangkat tinggi dan berpengalaman, kepribadian humanis dan keimanannya memperkuat spirit para pejuang.”

“Kehadirannya di medan operasi telah mengatasi banyak masalah. Para pejuang bergegas maju ke medan tempur dengan kecepatan dan kekuatan berlipat, sebab mereka melihat orang tua tercinta ini berdiri di garis terdepan mendahului selainnya,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *