Syekh Naim Qasim: Hizbullah Siap Lanjutkan Seluruh Agenda dan Program yang Dirancang Syahid Nasrallah
POROS PERLAWANAN – Sekretaris Jenderal baru Hizbullah, Syekh Naim Qasim, pada Rabu sore 30 Oktober, dalam sebuah pidato pertama setelah pengangkatannya menegaskan bahwa seluruh agenda yang dirancang Syahid Sayyid Hasan Nasrallah akan terus dilanjutkan.
Dalam pidato ini, ia menggarisbawahi komitmen Hizbullah untuk tetap teguh dalam perjuangan, terinspirasi oleh pengorbanan Syahid Sayyid Hasim Safiudin dan Syahid Yahya al-Sinwar, dua tokoh yang menjadi simbol ketangguhan Perlawanan Palestina.
Syekh Qasim menegaskan bahwa tugas ini adalah warisan dari Syahid Abbas al-Musawi, yang pernah berpesan agar perlawanan dipertahankan sebagai jalan hidup Hizbullah. Amanat tersebut kini menjadi fondasi kepemimpinannya, terutama di tengah tekanan global yang melibatkan Israel, Amerika, dan negara-negara Barat.
Di bawah kepemimpinan baru, Hizbullah akan melanjutkan kebijakan dan strategi yang telah dirancang Syahid Hasan Nasrallah, mencakup bidang politik, sosial, dan militer. Dukungan bagi Gaza dalam menghadapi ancaman Israel disebutnya sebagai kewajiban bersama, dengan tujuan akhir membebaskan tanah yang diduduki.
Ia juga menyoroti bahwa hanya melalui perlawanan, Israel dapat dipaksa mundur, bukan melalui kesepakatan internasional. Kekerasan Israel, yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade, dilihatnya sebagai bukti, agresi itu tidak memerlukan dalih apa pun.
Menanggapi upaya global yang mencoba melemahkan Perlawanan, Syekh Qasim menyatakan bahwa Hizbullah siap menghadapi pertempuran jangka panjang. Ia juga menegaskan bahwa dukungan Iran untuk Hizbullah adalah tanpa syarat, murni atas dasar solidaritas dan keberanian yang diwariskan Imam Khomeini, yang telah lama mengilhami Perlawanan di Kawasan.
Dalam situasi ini, Hizbullah telah memperkuat kapabilitas militernya, termasuk melancarkan serangan drone yang dilaporkan menembus pusat komando Israel. Dalam satu bulan terakhir, Hizbullah melaporkan telah berhasil menghancurkan puluhan tank dan drone Israel dalam rangkaian operasi di lapangan.
Di akhir pidato, Syekh Qasim memperingatkan Israel untuk segera keluar dari Lebanon guna menghindari konsekuensi serius. Kepada Amerika, ia mengirim pesan bahwa kekuatan Perlawanan tak akan mudah dikalahkan.
Menghargai pengorbanan para pengungsi Lebanon, Syekh Qasim menegaskan bahwa Hizbullah tidak akan berhenti hingga mencapai kemenangan.