Tak Hanya Ditangkap dan Dihukum atas Tuduhan Tak Jelas, Tahanan Politik Yordania dan Palestina Diperlakukan Tak Manusiawi di Penjara Saudi

POROS PERLAWANAN – Ketua Komite Tahanan Politik Yordania di Arab Saudi, Khader al-Mashaikh mengatakan bahwa warga Palestina dan Yordania yang saat ini ditahan di penjara di seluruh Arab Saudi tidak mendapatkan perawatan medis yang layak, dan hanya diberikan obat penenang jika terjadi komplikasi, Press TV melaporkan.

“Pihak berwenang Saudi telah memberlakukan perintah untuk tidak mengirim tahanan politik ke rumah sakit untuk perawatan, dan hanya memberi mereka obat penghilang rasa sakit,” kata Mashaikh kepada Quds Press dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Senin, 20 April.

Dia juga menambahkan bahwa para pejabat Saudi dengan tegas menolak untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan oleh tahanan asal Palestina dan Yordania.

Mashaikh menggambarkan kondisi kesehatan umum para tahanan Palestina sangat buruk, ia khawatir akan kemungkinan merebaknya penyakit karena tidak adanya standar keselamatan publik.

Pada hari Jumat, 17 April, Human Rights Watch (HRW) mengumumkan bahwa persidangan massal 68 warga Yordania dan Palestina di balik pintu tertutup di Pengadilan Kriminal Khusus di Ibu Kota Saudi, Riyadh, menimbulkan keprihatinan serius tentang penegakan hukum di sana.

Pada bulan Maret 2018, rezim Riyadh melakukan penangkapan terhadap sekelompok warga Palestina dan Yordania yang telah lama tinggal di Kerajaan tersebut, atas dasar tuduhan tidak jelas yaitu mendukung “entitas teroris” yang bahkan tidak disebutkan namanya.

Menurut HRW, keluarga para tahanan mengonfirmasi bahwa mereka tidak dapat memperoleh rincian tambahan tentang tuduhan atau bukti spesifik dari tuntutan pidana yang disampaikan oleh otoritas Saudi selama sesi pertama persidangan.

“Catatan persidangan tidak adil yang bertambah dari Arab Saudi menimbulkan kecurigaan bahwa para terdakwa asal Yordania dan Palestina akan menghadapi tuduhan palsu dan hukuman berat,” kata Michael Page, wakil direktur HRW di Timur Tengah dan Afrika Utara, seperti dilansir Press TV.

Page juga menyampaikan keluhan dari para tahanan bahwa mereka menderita pelanggaran serius dengan tidak disediakannya fasilitas kesehatan yang layak oleh otoritas Saudi di tengah ancaman penyakit pernapasan akibat virus Corona.