Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Takut Hubungan AS-Saudi Putus, Blinken Bersikap Munafik Tak Mau Sebut Bin Salman ‘Pembunuh’

Takut Hubungan AS-Saudi Putus, Blinken Bersikap Munafik Tak Mau Sebut Bin Salman ‘Pembunuh’

POROS PERLAWANAN – Menlu AS, Antony Blinken dalam wawancara dengan CNN menolak menggunakan kata “pembunuh” bagi Muhammad bin Salman atas keterlibatannya dalam teror Jamal Khashoggi.

Dilansir Fars, Blinken berkelit untuk menjawab saat ditanya presenter CNN apakah Putra Mahkota Saudi itu adalah pembunuh. Blinken pun menyampaikan pendapatnya tentang laporan yang dirilis Pemerintah AS beberapa waktu lalu perihal pembunuhan Khashoggi.

Ia lalu mengaku mendukung keputusan Pemerintahan Joe Biden untuk menjatuhkan “hukuman tidak langsung” atas Bin Salman. Blinken juga menyebut bahwa mereka yang terlibat dalam teror Khashoggi akan dijatuhi sanksi.

Menlu AS itu lalu bicara soal kebijakan baru Washington untuk melarang orang-orang seperti Khashoggi memasuki AS. Blinken menyatakan, AS akan memastikan bahwa tiap orang dari berbagai negara, bukan hanya Saudi, yang menentang Pemerintahnya, tidak akan diizinkan masuk ke wilayah AS.

Di lanjutan wawancara, Blinken masih menolak menyebut Bin Salman sebagai pembunuh. Ia berdalih, Washington berkepentingan untuk tidak menyematkan label itu kepada Putra Mahkota Saudi.

Blinken berpendapat, pemutusan hubungan dengan Riyadh tidak akan menguntungkan Washington. Sebab, AS harus tetap menjalin kontak dengan para pemimpin negara-negara dunia, walau mereka melakukan perbuatan tak terpuji.

Bulan lalu, laporan intelijen yang dirilis AS itu menegaskan, pihaknya berkesimpulan bahwa MBS telah “menyetujui operasi” penangkapan ataupun pembunuhan jurnalis Khashoggi di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2018.

Badan intelijen AS, termasuk CIA, dalam laporan sebanyak empat halaman yang diwajibkan oleh Kongres setelah semula dirahasiakan di masa kepresidenan Donald Trump mendasarkan kesimpulan tersebut pada “kendali pengambilan keputusan”, “keterlibatan langsung penasihat kunci”, dan para anggota “detail perlindungan” dalam operasi tersebut.

Washington Post menyatakan, keterlibatan Putra Mahkota Saudi sebagai orang yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi sudah diketahui sejak awal oleh CIA. Namun Presiden AS saat itu, Donald Trump, bersikeras untuk tidak memedulikan laporan tersebut. Trump justru melindungi Bin Salman karena sudah telanjur menjalin hubungan erat dengannya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *