Takut kepada Hizbullah, Israel Cari Perlindungan ke Dewan Keamanan PBB
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Wakil Tetap Israel untuk PBB, Gilad Erdan melayangkan pengaduan atas Hizbullah Lebanon ke Dewan Keamanan.
Dikutip dari situs i24, surat pengaduan itu mengklaim adanya informasi-informasi yang menunjukkan infiltrasi personel Hizbullah ke Israel beberapa pekan lalu.
Laporan ini merujuk kepada skenario yang dikarang Rezim Zionis 3 pekan lalu. Berdasarkan skenario tersebut, Israel mengklaim tiga atau empat serdadu Hizbullah telah menyusup ke perbatasan utara Palestina.
Beberapa jam setelah tersiarnya berita tersebut, Hizbullah merilis statemen dan membantah klaim Israel. Statemen itu menyatakan, kepanikan dan frustasi Israel atas pembalasan Hizbullah mendorong Tel Aviv mengarang skenario tersebut.
Dalam laporan i24 disebutkan, Erdan mengajukan surat pengaduan itu kepada anggota Dewan Keamanan. Surat itu dilampiri “foto-foto senjata yang tertinggal di TKP dan rute pergerakan serdadu Hizbullah dari Lebanon ke ladang Shebaa melalui jalur air”. Erdan mengklaim, kontak senjata antara Hizbullah dan Tentara Israel terjadi pada tiga pekan lalu.
Surat pengaduan itu menuding Hizbullah “telah melanggar resolusi Dewan Keamanan dengan upaya infiltrasi tersebut”. Erdan juga menyinggung Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL). Ia menuduh, UNIFIL tidak melakukan apa-apa untuk mencegah infiltrasi Hizbullah. Sebab itu, kata Erdan, keberadaan UNIFIL di selatan Lebanon “layak dicurigai”.
Pengaduan ini diajukan menyusul gagasan AS agar misi UNIFIL di selatan Lebanon tidak diperpanjang.
Menurut laporan media, AS menginginkan perubahan pada misi UNIFIL. Perubahan itu meliputi pengurangan anggaran dan personel UNIFIL serta revisi atas misi pasukan ini, yang memungkinkannya untuk memasuki lahan-lahan milik pribadi.
Izin untuk memasuki lahan pribadi di selatan Lebanon ini ditengarai sebagai upaya AS untuk mengawasi dan mengetahui pergerakan Hizbullah di kawasan tersebut.
