Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Defisit Listrik di Gaza Akibat Blokade Lalu Lintas Bahan Bakar oleh Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, hampir dua juta warga Palestina di Gaza bergulat dengan pemadaman listrik selama berjam-jam karena kekurangan bahan bakar untuk perusahaan pembangkit listrik.

Di malam hari, jalanan Gaza diliputi kegelapan. Rezim Israel telah menutup satu-satunya penyeberangan komersial dengan Gaza dan mencegah masuknya semua barang termasuk bahan bakar untuk pembangkit listrik.

Peluncuran balon pembakar kembali dijadikan alasan oleh Tel Aviv untuk melancarkan aksi kejinya ini. Kini, satu-satunya pembangkit listrik di daerah miskin itu hanya bekerja dengan kapasitas minimum.

Dalam beberapa hari terakhir, pemadaman listrik berlangsung hingga 14 jam per hari di tengah musim panas. Defisit listrik yang kronis telah merusak kondisi kehidupan yang sudah rapuh. Rezim Israel juga tidak mengizinkan perusahaan mendapat suku cadang yang sangat dibutuhkan untuk memelihara saluran listrik di sana.

Krisis listrik telah berdampak pada semua aspek kehidupan di Jalur Gaza. Layanan vital seperti rumah sakit, penyediaan air, dan pengolahan limbah sangat terganggu, terutama di tengah pandemi virus Corona.

Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan dampak bencana yang akan timbul akibat pemadaman listrik yang terlalu lama. Para pengamat mengatakan intervensi internasional yang mendesak diperlukan untuk menyelesaikan krisis listrik dan mencegah bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.

Orang-orang di Jalur Gaza telah menderita selama bertahun-tahun karena praktik Israel yang tidak manusiawi. Para ahli mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri krisis energi di sana adalah dengan mencabut blokade sepenuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *