Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Teheran Kecam Langkah AS Obral Propaganda Murahan Tutupi Kegagalan Kampanye Anti-Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengecam AS karena menggunakan “propaganda murahan” untuk menutupi kegagalan pemerintahan Donald Trump dalam apa yang disebut kampanye “Tekanan Maksimum” terhadap Teheran.

Dalam sebuah posting di halaman Twitter-nya pada hari Rabu, Khatibzadeh bereaksi terhadap tweet baru-baru ini oleh Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo yang mengklaim kemenangan pihaknya melawan Iran dan membual tentang kampanye “Tekanan Maksimum” Washington terhadap Teheran.

Pompeo juga menuduh Iran menjadi penyebab ketidakstabilan dan teror serta mengancam AS dan sekutunya.

Sebagai tanggapan, Khatibzadeh menggambarkan kebijakan pemerintahan Trump tentang Iran sebagai “Kegagalan Maksimum”, menyambut kepergiannya dan mengatakan dunia telah “menolak untuk disandera oleh penindasan Anda”.

“Setelah 4 tahun ‘Kegagalan Maksimum’, @SecPompeo dengan putus asa beralih ke propaganda murahan untuk mendandani bencana yang telah dia promosikan dan dorong untuk sukses.

Sekilas berita: Orang-orang tidak naif. Dan dunia telah menolak untuk disandera oleh penindasan Anda. Pembebasan yang bagus.” – Saeed Khatibzadeh (@SKhatibzadeh) 30 Desember 2020.

Pada hari-hari terakhirnya di Gedung Putih, pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanannya pada Iran, mengancam negara itu untuk tunduk pada intimidasi, namun semuanya sia-sia.

Pemerintahan Trump memantik ketegangan dengan Iran dengan menarik diri dari perjanjian nuklir antara Teheran dan kekuatan utama dunia pada tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Republik Islam.

Washington menambahkan bahan bakar ke api permusuhan terhadap Teheran dengan membunuh Komandan Anti-teror Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020, di bawah perintah langsung dari Presiden AS, Donald Trump.

Selain menghambat perdagangan dengan Teheran, AS tidak melonggarkan kebijakan sanksinya terhadap Iran di tengah pandemi virus Corona, dan memblokir akses Iran ke dana luar negeri untuk mencegahnya membeli obat-obatan dan peralatan medis.

Selain mengancam Iran berkali-kali, AS juga telah mengirim pasukan dan peralatan militer ke kawasan Teluk Persia dalam klaimnya untuk melindungi kepentingannya dari apa yang disebutnya secara sepihak sebagai “ancaman Iran”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *