Teleponnya Diretas, Jurnalis Lebanon Gugat Bin Salman dan Bin Zayed ke Pengadilan
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, jurnalis al-Jazeera asal Lebanon, Ghada Owais di laman Twitter-nya menyatakan, ia telah mengadukan Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, juga Putra Mahkota UEA Muhammad bin Zayed ke sebuah pengadilan di Florida, AS.
Kedua orang itu digugat Owais atas tuduhan peretasan telepon genggam dan publikasi foto-foto pribadinya pada enam bulan silam.
Menurut laporan Arabi21, Owais mencuit bahwa Bin Salman dan Bin Zayed menyangka bisa membeli segala keinginan mereka dengan uang, atau mengintimidasi pihak lain.
“Namun ini keliru. Mereka menyangka tak ada pengadilan bagi mereka sehingga bisa melanjutkan tindakan semena-menanya,” cuit Owais.
Ia lalu menyinggung gugatan-gugatan lain yang diajukan atas Bin Salman di pengadilan AS. Owais menyebut gugatan tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, dan gugatan mantan petinggi intelijen Saudi, Saad al-Jabri.
“Para penguasa tiran tidak kebal hukum, juga tidak lebih unggul dari hukum internasional,” tandas Owais.
Terkait masalah ini, situs Hill melaporkan bahwa ada 20 orang tertuduh dalam kasus peretasan telepon genggam Owais. Sebagian dari foto-foto pribadi Owais telah di-retweet sebanyak 40 ribu kali hanya dalam tempo beberapa jam saja. Ini membuktikan bahwa tindakan ini dilakukan oleh Tentara Siber Pemerintah Saudi.
Sebelum ini, Himpunan Jurnalis Sedunia merilis statemen yang mengutuk peretasan telepon genggam Owais dan penyebaran foto-foto pribadinya. Jurnalis Lebanon ini kerap melakukan perang verbal dengan para jurnalis dan mantan pejabat Saudi di Twitter.
Tahun lalu, Bin Salman juga dituding telah meretas telepon genggam orang terkaya di dunia dan pemilik Amazon, Jeff Bezos. Saat itu, harian Guardian menulis bahwa Putra Mahkota Saudi menggunakan perangkat lunak buatan Israel, Pegasus. Ia mengirim sebuah pesan melalui WhatsApp ke nomor Bezos dan meretas telepon genggamnya.
