Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

China Desak Rezim Baru AS Cabut Sanksi Atas Iran dan Kembali ke Perjanjian Nuklir 2015 ‘Segera’ dan ‘Tanpa Syarat’

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan AS harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dengan “tanpa syarat” dan “segera” kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015.

Pejabat China itu mengatakan Washington harus memenuhi tugasnya berdasarkan kesepakatan bersejarah, yang secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

“Kami berharap pemerintahan AS yang baru akan kembali ke JCPOA dan melanjutkan kepatuhan sesegera mungkin dan tanpa syarat, mencabut semua sanksi terkait, mengambil tindakan nyata untuk memenuhi tugasnya, dan melanjutkan proses penyelesaian politik terkait masalah nuklir Iran dan perdamaian serta stabilitas regional,” kata Zhao dalam sebuah konferensi pers pada Rabu.

Pernyataan itu muncul sebagai reaksi atas komentar yang terbit pada Senin oleh Jake Sullivan, calon Penasihat Keamanan Nasional Presiden terpilih AS, Joe Biden.

Sullivan mengatakan bahwa pemerintahan yang akan datang ingin menempatkan Iran “kembali ke tempatnya” dengan bergabung kembali ke kesepakatan nuklir dan memaksa Teheran untuk mematuhi persyaratan perjanjian, yang akan menjadi dasar untuk “negosiasi lanjutan” terkait masalah yang lebih luas.

Pada 2018, pemerintahan AS di bawah Donald Trump keluar dari JCPOA, yang disepakati antara Iran dan kekuatan dunia, dan mengembalikan sanksi sepihak yang telah dicabut sesuai kesepakatan.

Di bawah kampanye “Tekanan Maksimum” terhadap Iran, AS juga mendorong penandatangan lainnya untuk mengikuti dan menghentikan perdagangan dengan Teheran atau akan dijatuhi sanksi jika tidak menuruti perintah Washington.

Meskipun AS secara resmi mengatakan bahwa mereka telah meninggalkan JCPOA, dan tidak lagi menjadi pihak dalam perjanjian tersebut, AS menyalahkan Iran, menuduh Republik Islam gagal mempertahankan sisi tawar-menawar, dengan mengabaikan berbagai laporan oleh Badan Nuklir PBB yang memverifikasi kepatuhan Teheran.

Iran tetap berkomitmen penuh untuk JCPOA bahkan setelah AS meninggalkan perjanjian, tetapi mengambil langkah-langkah untuk menangguhkan kewajibannya selama satu tahun setelah kepergian AS sebagai pembalasan atas sanksi kejam dan juga kegagalan pihak-pihak Eropa di dalam perjanjian: Inggris, Prancis dan Jerman, untuk menjaga perdagangan dengan Iran.

Iran mengatakan tindakan balasan dapat dibatalkan dengan segera setelah pihaknya memperoleh manfaat ekonomi dari JCPOA.

Rusia dan China, dua penandatangan JCPOA lainnya, dalam banyak kesempatan telah meminta AS untuk kembali ke kesepakatan, mematuhi komitmennya dan mengakhiri sanksi sepihaknya terhadap Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *