Tentara Lebanon Tangkap Mata-Mata Israel
POROS PERLAWANAN – Kantor Humas Tentara Lebanon pada Kamis 22 Juni mengumumkan penangkapan seorang mata-mata yang bekerja untuk Rezim Zionis.
Dikutip Fars dari Arab48, statemen Tentara Lebanon menyatakan bahwa awalnya, orang itu ditangkap atas tuduhan menjadi anggota kelompok teroris Suriah dan berperang di pihak mereka. Namun saat diinterogasi, ia mengakui telah direkrut oleh Badan Intelijen Israel dan ditugaskan untuk menghimpun informasi keamanan bagi Rezim Zionis.
Mata-mata tersebut masih menjalani interogasi di bawah pengawasan Pengadilan Khusus Lebanon.
Di tahun-tahun puncak krisis di Suriah, pihak Rezim Zionis, terutama di kawasan selatan Suriah, memberikan sokongan finansial, alutsista, dan logistik kepada para teroris. Para teroris yang terluka bahkan dibawa ke Tanah Pendudukan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit Israel.
Pada 1 Mei silam, harian al-Akhbar memublikasikan detail terbaru terkait penangkapan seorang mata-mata Mossad di Lebanon bernama Layal Ramadan. Layal melakukan kegiatan spionase dalam cover juru foto berita.
Menurut laporan al-Akhbar, Badan Intelijen Lebanon menangkap wanita mata-mata itu pada 5 April 2022 atas dugaan kerja sama dengan Rezim Zionis. Setelah penyelidikan dan interogasi, diketahui bahwa fotografer ini telah mengirim ratusan foto dan video dari berbagai kawasan kepada Rezim Zionis.
Pasukan Keamanan Lebanon pada 28 Maret lalu juga menangkap seorang mata-mata Mossad di kawasan selatan Beirut.
Aktivitas spionase di negara-negara Timur Tengah adalah bagian tak terpisahkan Israel sejak awal diciptakannya rezim ini. Aksi memata-matai oleh Israel ini bahkan tak mengenal kawan atau lawan. Sehubungan dengan ini, harian Turki, Sabah, pada 23 Mei lalu melaporkan bahwa sejumlah agen Mossad yang bekerja di Turki telah ditangkap oleh Badan Intelijen Nasional Turki dan kantor Kejaksaan Umum Istanbul.
