Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Tentara Saudi Dipermalukan Poros Perlawanan Yaman di Jazan, Bin Salman Didesak Mundur dari Jabatan Menhan

Tentara Saudi Dipermalukan Poros Perlawanan Yaman di Jazan, Bin Salman Didesak Mundur dari Jabatan Menhan

POROS PERLAWANAN – Operasi besar-besaran Tentara dan Komite Rakyat Yaman di selatan Saudi telah mempermalukan Tentara Riyadh. Hal ini mendorong netizen Saudi serentak mendesak agar Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, yang juga menjabat sebagai Menhan, mengundurkan diri.

Dilansir al-Alam, Tentara Yaman pada Jumat malam lalu mengabarkan, mereka telah melancarkan operasi militer besar di kawasan Jazan di selatan Saudi.

Foto dan video operasi militer yang dipublikasikan menunjukkan tewasnya sejumlah besar serdadu Saudi dan tentara bayarannya. Laporan menyebutkan, lebih dari 40 basis Saudi jatuh ke tangan Pasukan Yaman.

Kini netizen Saudi pun mulai mengkritik keras Bin Salman dalam kapasitasnya sebagai Menhan negara monarki tersebut.

WikiLeaks Saudi mengabarkan, para pengguna Twitter Saudi memviralkan tagar #YakfiAbatsbiJunudina (Cukup Sudah Tentara Kita Dipermalukan). Mereka mendesak pengunduran diri segera Bin Salman, penghentian perang Yaman, dan penyelamatan nyawa para serdadu Saudi.

Dalam operasi yang dilancarkan Pasukan Yaman di Jazan, sebanyak 80 serdadu Saudi dan Sudan tewas atau terluka. Puluhan serdadu lain di dekat dataran tinggi al-Khaubah di selatan Jazan juga ditawan Yaman.

Akun Saif Mashhor mencuit, serdadu Saudi menerima gaji dan insentif paling sedikit di antara tentara-tentara dunia, juga tidak mendapat sokongan sama sekali. Padahal Pemerintah Saudi memiliki fasilitas yang sangat berlimpah.

“Meski begitu, mereka yang jauh dari medan tempur justru tenggelam dalam hawa nafsu. Mereka adalah kelompok korup yang menghabiskan miliaran dolar tanpa batasan apa pun, tinggal di istana-istana, membeli klub-klub olahraga, dan mengirim serdadu ke kehancuran”, cuitnya.

Akun Mohammed al-Otaibi menulis, Bin Salman mengira bahwa warga Saudi akan melupakan begitu saja kekalahan yang harus dibayar dengan kematian para putra dan ayah itu. Ia mencuit, ”Kenapa para serdadu minggat tanpa senjata seperti ini? Apakah mereka selalu dibiarkan begitu saja saat diserang, sebagaimana yang biasa kita dengar?”

Seorang oposisi terkemuka Saudi, Walid al-Hathloul mencuit, ”Sejarah selalu berulang. Perang Yaman mengingatkan invasi Tentara Mesir di masa Gamal Abdunnaser. Perang itu mengakibatkan kehancuran Yaman dan mendatangkan kerugian besar atas Tentara Mesir. Semoga Allah membebaskan kita dari Bin Salman, karena bahayanya sungguh besar. Semoga para serdadu dilindungi Allah”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *