Tepis Tudingan Mesir-Bahrain, Iran Tegaskan Kemampuan Pertahanan dan Rudalnya Bukan Ancaman untuk Negara Tetangga
POROS PERLAWANAN – Jubir baru Kemenlu Iran, Nasser Kanani pada Kamis 30 Juni menanggapi statemen bersama dua pejabat Arab (Mesir dan Bahrain) di Manama.
Dilansir Fars, usai kunjungan Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi ke Manama, Bahrain dan Mesir menegaskan upaya internasional untuk menjamin bahwa program nuklir Iran bertujuan damai.
Setelah pertemuan el-Sisi dengan Hamad bin Isa Al Khalifa, kedua negara juga menekankan dukungan terhadap upaya Arab untuk memaksa Iran berkomitmen dengan prinsip bertetangga serta menahan diri dari apa yang disebut mereka “mengintervensi urusan negara-negara Arab”. Iran juga diminta untuk “menghentikan dukungan kepada kelompok-kelompok bersenjata dan ancaman terhadap jalur pelayaran serta perdagangan internasional”.
Kanani menolak tegas semua tudingan tak berdasar yang disebutkan dalam statemen bersama Bahrain dan Mesir. Ia mendeskripsikan klaim-klaim el-Sisi dan Hamad “tendensius, tidak konstruktif, dan dilatarbelakangi motif-motif tertentu”.
Kanani menyeru negara-negara tersebut untuk memahami perimbangan regional serta memerhatikan peran dan posisi Iran dalam menstabilkan kawasan Asia Barat. Ia menyatakan, kengototan negara-negara ini dalam melanjutkan jalur keliru Iranofobia adalah langkah tidak bijak dan merupakan bentuk pelayanan bagi kepentingan Rezim Zionis di Kawasan.
“Menjaga dan meneguhkan capaian-capaian nuklir adalah hak legal dan konstitusional Republik Islam Iran. Kemampuan pertahanan dan rudal Iran didasari kebijakan strategis dan dalam bingkai doktrin pertahanan Republik Islam Iran, yang sama sekali bukan ancaman untuk negara-negara tetangga,” kata Kanani.
Ia pun menegaskan keinginan dan niat baik Republik Islam Iran dalam menjaga serta memperluas hubungan dengan para tetangga dan negara-negara Islam dan Arab. Kanani menyatakan, upaya tak kenal lelah Pemerintahan Ebrahim Raeisi dalam hal ini adalah bukti nyata atas niat baik Iran.
