Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Terang-terangan Perkaya 20 Persen Uranium, Bukti Iran Tak Pernah Gentar Lawan Tekanan dan Intimidasi

Terang-terangan Perkaya 20 Persen Uranium, Bukti Iran Tak Pernah Gentar Lawan Tekanan dan Intimidasi

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Jubir Pemerintah Iran pada hari Senin 4 Desember mengumumkan, proses produksi uranium yang sudah dikayakan 20 persen telah dimulai di fasilitas nuklir Fordow.

Iran mengumumkan, proses penyuntikan gas telah dimulai usai dilakukannya sejumlah tindakan persiapan, seperti memberitahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Tindakan ini diambil Pemerintah Iran dalam bingkai “UU Tindak Strategis Pencabutan Sanksi”, yang disahkan Parlemen Iran baru-baru ini sebagai respons terhadap teror Mohsen Fakhrizadeh, keluarnya AS dari JCPOA, dan sanksi-sanksi sepihak atas Iran, juga tiadanya komitmen Eropa terhadap kesepakatan nuklir.

Dikatakan bahwa UU ini mengandung sejumlah langkah praktis, yang akan diambil Iran dalam tahap-tahap selanjutnya sebagai bentuk pembelaan terhadap kepentingan-kepentingannya, yang telah diabaikan para penanda tangan JCPOA.

Sebagian negara tidak menganggap serius peringatan-peringatan yang disampaikan Iran sebelum ini. Mereka meyakini, Iran tak punya nyali untuk mewujudkan ancamannya karena “takut terhadap respons tak terduga Trump dan potensi serangan militer AS”.

Namun, dengan mengumumkan pengayaan 20 persen uranium, Iran menegaskan bahwa kebijakan-kebijakannya tidak dipengaruhi oleh dinamika asing, bahkan ancaman militer dan tekanan ekonomi sekalipun. Satu-satunya faktor yang bisa menentukan arah kebijakannya hanyalah kepentingan tinggi Iran.

Langkah kelima yang telah diambil Iran Senin kemarin adalah penegasan bahwa baik Pemerintah radikal AS, kegilaan Trump, antek Zionis di Pemerintahan Trump, pamer kekuatan Paman Sam di Teluk Persia, manuver kapal induk, kapal selam nuklir, atau pesawat pengebom B-52 sama sekali tidak membuat gentar Iran dan memaksanya untuk mundur dari hadapan sirkus AS.

Tindakan berani Iran juga bisa membawa pesan bagi Joe Biden dan para sekutu Eropanya untuk mengakhiri bualan kosong tim pecundang Trump, seperti yang terkait program rudal Iran dan peran regionalnya dalam JCPOA.

Biden dan konco-konconya tak punya pilihan selain kembali ke JCPOA, melaksanakan pasal-pasalnya, dan menghapus sanksi semena-mena atas bangsa Iran.

Iran, yang berdiri tegak di hadapan Pemerintahan Trump, akan terus membela kepentingan-kepentingan bangsa, termasuk keluar sepenuhnya dari JCPOA.

Jika ini terjadi, maka Biden bukan hanya akan mencela Trump, tapi juga mengecam semua penghasut kebijakan-kebijakan gagalnya di hadapan Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *