Teruji Efektif 100 Persen, Maduro Puji Sputnik V Buatan Rusia ‘Vaksin Paling Aman di Dunia’
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Minggu 7 Februari menegaskan bahwa vaksin Sputnik V milik Rusia adalah vaksin teraman di dunia.
“Vaksin Sputnik V adalah yang paling aman. Vaksin ini menunjukkan perlindungan level tinggi di hadapan virus Corona,” kata Maduro di hadapan para pejabat kesehatan Venezuela.
Sebelum ini, Maduro mengabarkan bahwa usai dilakukannya uji klinik atas vaksin Corona Sputnik V buatan Rusia, vaksin tersebut dinilai efektif 100 persen.
“Kami telah melakukan sejumlah uji coba di Venezuela. Vaksin ini telah menunjukkan efektivitasnya 100 persen,” kata Maduro, seperti dilansir kantor berita TASS.
Menurut Maduro, tak ada catatan tentang efek samping serius setelah vaksinasi di negaranya dengan menggunakan vaksin buatan Rusia tersebut.
Venezuela pada Desember lalu mengumumkan, Caracas telah menjalin kesepakatan dengan Moskow untuk mendapatkan vaksin Sputnik V tersebut.
Sebelum ini, Sputnik V telah didukung oleh Rusia, Belarusia, UEA, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hungaria, Iran, Republik Guinea, dan Tunisia.
Rusia pada 11 Agustus 2020 mengumumkan telah membuat vaksin anti-Corona, yang dinamakan dengan Sputnik V.
Sputnik V adalah vaksin anti-Corona pertama yang dibuat Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional di Kemenkes Rusia. Sudah dua bulan ini vaksinasi dengan vaksin Sputnik V dimulai di sejumlah negara dunia.
Venezuela termasuk negara pertama yang menjalin kesepakatan untuk mengimpor Sputnik V. Rencananya, 10 juta warga negara itu akan disuntik dengan vaksin tersebut.
Saat kiriman pertama Sputnik V tiba, Maduro di akun Twitter-nya mencuit, ”Vaksin Sputnik V sudah sampai di sini! Kami adalah negara pertama di bagian barat Bumi yang telah memulai tahap ketiga uji klinik atas vaksin buatan Rusia ini. Mewakili rakyat Venezuela, saya berterima kasih kepada Presiden Vladimir Putin dan bangsa Rusia atas bukti solidaritas mereka terhadap negara kami.”
