Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Tiga Penasihat Senior Gedung Putih Pilih Mundur Akibat Kelakuan Brutal Pendukung Trump Serbu Gedung Kongres

Tiga Penasihat Senior Gedung Putih Pilih Mundur Akibat Kelakuan Brutal Pendukung Trump Serbu Gedung Kongres

POROS PERLAWANAN – Tiga orang dari penasihat senior Gedung Putih menyatakan akan memutuskan kerja sama dengan tim Donald Trump. Langkah ini diambil menyusul tindakan Trump yang memprovokasi para pendukungnya untuk menyerang gedung Capitol Hill.

Dikutip al-Alam dari CNN, salah satu dari 3 penasihat yang hendak mengundurkan diri adalah Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Robert O’Brien.

“Wakil Penasihat Keamanan, Matt Pottinger dan Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Chris Liddell adalah para pejabat lain yang segera mundur,” kutip CNN dari sejumlah sumber.

Akibat serbuan para pendukung Trump ke gedung Capitol Hill, rapat Kongres untuk menghitung suara Electoral College dan verifikasi kemenangan Joe Biden sempat ditunda hingga 6 jam. Rapat dilanjutkan kembali usai aparat antikerusuhan mengusir para pendukung Trump.

Wapres AS, Mike Pence yang mengetuai rapat Kongres, dalam pidatonya saat rapat dimulai kembali mengecam aksi para pendukung Trump. Dia berkata bahwa kekerasan tidak akan pernah menang.

Pence, yang menjadi wakil Trump dalam 4 tahun terakhir, menolak instruksinya untuk membubarkan rapat dan mencegah verifikasi kemenangan Biden.

Senator dari Republik, Mitt Romney juga turut mengecam kelakuan para pendukung Trump. Dia meminta dari para koleganya di Republik untuk mengakui kemenangan Biden dalam Pilpres 2020.

“Apa yang terjadi hari ini (Rabu waktu AS) adalah sebuah pemberontakan, yang diprovokasi oleh Presiden AS sendiri,” ujar Romney.

Ia mengingatkan anggota Republik bahwa penolakan terhadap suara Electoral College akan membahayakan demokrasi AS dan menodai warisan mereka.

“Hal terbaik yang bisa kita katakan kepada para pemilih yang kecewa adalah mengungkap kebenaran kepada mereka,” lanjut Romney.

Mantan Menhan AS, James Mattis juga menyebut kerusuhan di Capitol Hill sebagai tanggung jawab Trump.

“Trump menyalahgunakan jabatan presiden untuk melenyapkan kepercayaan kepada pemilu dan menodai penghormatan terhadap hak warga negara,” ucap Mattis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *