Trik ‘Air Mata Buaya’ Barat Pura-pura Peduli Kasus Keracunan para Siswi Iran
POROS PERLAWANAN – Staf Kedubes Iran di London menanggapi pernyataan keprihatinan Dubes Inggris terkait kasus keracunan yang menimpa para pelajar perempuan Iran; pernyataan tendensius dengan motif politik dan dalam rangka berlanjutnya perang hybrid terhadap Teheran.
Dilansir al-Alam, Sayyid Mehdi Hosseini Matin menyindir Pemerintah Inggris yang tidak bersikap terbuka dengan rakyatnya dan merahasiakan jumlah serdadu Inggris yang tewas di Ukraina.
“Berdasarkan beberapa laporan, sejumlah besar serdadu Britania telah dikirim dan tewas di Ukraina sejak tahun lalu, yaitu saat dimulainya perang di negara tersebut,” cuit Hosseini di laman Twitter-nya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah statistik yang berbeda-beda telah dipublikasikan oleh pihak Inggris dan Rusia. “Namun statistik-statistik ini belum diverifikasi oleh para pejabat Inggris.”
“Asumsinya adalah rakyat Inggris berhak mengetahui masalah ini,” lanjutnya.
Kasus keracunan mencurigakan para pelajar perempuan Iran di sebagian sekolah mendapatkan tanggapan intervensionis dari sejumlah pejabat Barat.
Dubes Inggris untuk Iran, Simon Shercliff pada Kamis 2 Maret lalu mencuit, ”Sebagai seorang ayah, saya bersimpati kepada semua ayah dan ibu Iran yang mencemaskan anak-anak mereka di sekolah, lantaran rangkaian kasus keracunan yang tiada habisnya.”
Meski pihak berwenang di Iran telah melakukan penyelidikan terkait sebab-sebab keracunan ini, Menlu Jerman Annalena Baerbock dalam sebuah pernyataan tendensius mengaku turut prihatin dan mendesak dilakukannya penyelidikan penuh dalam masalah ini.
Merespons campur tangan para pejabat Barat ini, Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian di akun Twitter-nya mencuit, ”Reaksi intervensionis sejumlah pejabat Barat terkait kasus keracunan mencurigakan para pelajar perempuan Iran, adalah kelanjutan perang hybrid musuh.”
“Aparat terkait negara sedang melakukan investigasi serius dan kajian cermat atas masalah ini. Bangsa besar Iran sudah kenal baik air mata-air mata buaya ini,” cetusnya.
