Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Yaman: Bukan Saudi, Keputusan Akhiri Perang Berada di Tangan AS dan Inggris

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Wakil Menteri Informasi Yaman Fahmi al-Yousefi mengatakan bahwa Arab Saudi dan sekutunya, yang terlibat dalam aksi militer yang menghancurkan dan blokade brutal terhadap negara miskin itu, tidak dapat memutuskan untuk mengakhiri krisis Yaman yang sedang berlangsung karena Amerika Serikat dan Inggris yang bisa memutuskan.

Yousefi membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan kantor berita IRIB pada Selasa, menyusul pengumuman gencatan senjata tiga hari oleh Gerakan Perlawanan populer Ansharullah Yaman dengan koalisi yang dipimpin Saudi.

“Begitu kami menerima tanggapan, kami akan mempelajarinya dengan serius. Namun sepertinya rezim Saudi dan anggota Koalisi Agresor lainnya tidak dapat mengambil keputusan seperti itu, karena keputusan untuk perang Yaman dibuat di Washington dan London,” katanya.

Wakil Menteri Informasi Yaman lebih lanjut mengatakan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) harus mendapatkan persetujuan Gedung Putih untuk keputusan tersebut dan bahwa mereka bahkan tidak dapat memutuskan pertukaran tahanan atau masalah kemanusiaan.

Para pejabat Gerakan Ansharullah sering menyebut perang Yaman sebagai “agresi AS-Saudi” untuk menyoroti peran utama Washington dalam aksi militer berdarah tersebut.

Yousefi juga mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan melanjutkan operasi pembalasan mereka dengan segala cara yang tersedia untuk menghentikan pengepungan, menghentikan perang, dan memulai negosiasi damai antara Pemerintah Keselamatan Nasional yang berbasis di Sana’a dan koalisi militer yang dipimpin Saudi jika Riyadh dan sekutunya gagal memanfaatkan kesempatan gencatan senjata tiga hari dengan baik.

“Kami tidak akan pernah mundur dari inisiatif. Kami menganggapnya sebagai mekanisme nyata dan praktis untuk menghentikan agresi dan memulai negosiasi serius. Negosiasi atau dialog apa pun harus menjamin penghentian permusuhan dan pencabutan pengepungan dan harus mengedepankan solusi untuk masalah kemanusiaan,” katanya.

Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mahdi al-Mashat pada Sabtu malam mengumumkan penangguhan serangan rudal dan drone pembalasan dan semua tindakan militer terhadap Arab Saudi untuk jangka waktu tiga hari.

“Ini adalah undangan tulus dan langkah praktis untuk membangun kembali kepercayaan dan membawa semua pihak dari arena pembicaraan ke arena tindakan,” kata Mashat.

Gencatan senjata itu terjadi sehari setelah gelombang serangan drone dan rudal menghantam sasaran di seluruh Arab Saudi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *