Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Yaman Hanya Terima Dua Opsi: Perdamaian Sejati atau Perang Sampai Menang

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Pemerintah Yaman menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menerima upaya perdamaian yang tidak jujur, mendesak Amerika Serikat dan Inggris untuk menghentikan dukungan mereka terhadap Koalisi Agresor pimpinan Saudi yang mengobarkan perang di Yaman sebelum mendorong diakhirinya perang.

Berbicara kepada para peserta dalam unjuk rasa menentang agresi dan pengepungan Yaman oleh Saudi di Ibu Kota Sana’a pada Jumat, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mohammed Ali al-Houthi menekankan bahwa rakyat Yaman akan terus mempertahankan “Tanah Air dan martabat” mereka.

Merujuk pada pertempuran Ma’rib, ia menegaskan bahwa masyarakat provinsi itu setia kepada Pemerintahan Sana’a.

Selama beberapa minggu terakhir, Ma’rib telah menjadi tempat operasi skala besar oleh pasukan Yaman dan sekutu pejuang Komite Populer dalam melawan militan yang didukung Saudi.

Menteri Penerangan Yaman Dhaifallah al-Shami mengatakan bahwa pembebasan Ma’rib akan menandai akhir dari agresi yang dipimpin Saudi.

“Arab Saudi harus mempertahankan diri di dalam perbatasannya dan bukan di Ma’rib,” kata al-Houthi.

Dia menekankan bahwa AS dan Inggris harus menghentikan dukungan militer mereka untuk Koalisi Agresor yang dipimpin Saudi demi perdamaian di Yaman.

“Jika [Presiden AS Joe] Biden menginginkan perdamaian, dia harus menarik para ahli yang memimpin pertempuran di Ma’rib, dan Inggris harus berhenti mempersenjatai pesawat yang menargetkan anak-anak kita di Ma’rib dan di berbagai tempat,” kata al-Houthi.

Pejabat Yaman itu mengatakan bahwa Utusan Khusus AS untuk Yaman, Timothy Lenderking dan Biden tidak memiliki rencana perdamaian, menekankan bahwa Yaman hanya menginginkan “perdamaian sejati, atau perang sampai kemenangan tercapai”.

Al-Houthi menganggap Arab Saudi bertanggung jawab atas bencana kelaparan yang diprediksi akan segera terjadi di Yaman.

Awal bulan ini, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Mark Lowcock mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Yaman sedang “melaju menuju kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia dalam beberapa dekade.”

Pernyataan Al-Houthi datang ketika kerumunan aksi unjuk rasa besar-besaran turun ke jalan-jalan kota Yaman pada Jumat untuk memprotes perang dan blokade yang dipimpin Saudi, yang membuat makanan dan persediaan medis menjadi langka di negara yang dilanda perang itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *