Loading

Ketik untuk mencari

Afrika Arab Saudi

Yedioth Ahronoth Beber Peran Bin Salman Tekan Raja Maroko Segera Normalisasi dengan Israel

Yedioth Ahronoth Beber Peran Bin Salman Tekan Raja Maroko Segera Normalisasi dengan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, harian Israel Yedioth Ahronoth membeberkan peran Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman dalam normalisasi hubungan Rabat-Tel Aviv.

Menurut al-Arabi al-Jadid, Ahronoth menulis bahwa sebagai imbalan normalisasi, AS berjanji mengakui kedaulatan Maroko di Sahara Barat dan memberikan 4 unit drone serbu canggih Q9 Reaper kepada negara tersebut.

Menurut Ahronoth, kesepakatan terwujud setelah dialog rahasia selama setahun. Menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner, dan penasihat Yahudi Raja Maroko, Andre Azoulay berperan penting dalam dialog tersebut. Kedua belah pihak berunding secara diam-diam terkait kesepakatan final dan butir-butirnya.

Titik awal proses normalisasi Rabat-Tel Aviv adalah saat lawatan Benyamin Netanyahu tahun lalu ke Portugal dan pertemuannya dengan Mike Pompeo. Setelah itu, Menlu AS lalu pergi menemui Raja Maroko Muhammad VI.

Di saat itu, Kerajaan Maroko sangat bimbang soal normalisasi dengan Israel. Rabat mengkhawatirkan reaksi rakyat Maroko, terutama kelompok-kelompok Islam. Terlebih Maroko menjabat sebagai Ketua Komite Quds di OKI.

Ahronoth melaporkan, dialog tidak terbatas pada Pompeo atau Kushner saja. Bin Salman, yang memiliki istana-istana mewah di Rabat, juga berbicara dengan Raja Maroko dan berusaha meyakinkannya untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Seorang pejabat di Kerajaan Maroko mengungkapkan, Bin Salman memiliki daftar sejumlah negara Arab dan Islam, termasuk Indonesia, Jibouti, Mali, dan Pakistan yang akan dibujuknya menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv. Setelah itu, ia baru akan mendeklarasikan normalisasi Saudi dengan Israel.

Ahronoth dalam artikel lain menyatakan, normalisasi dengan Israel ibarat menu yang bisa dipilih negara mana pun dengan imbalan tertentu. UEA bisa memperoleh F-35, Bahrain mendapat dukungan penuh dari AS, Sudan dihapus dari daftar pendukung terorisme, dan Maroko mendapat pengakuan AS atas Sahara Barat.

Kendati begitu, Ahronoth menilai bahwa semua kesepakatan normalisasi ini tidak akan membuat Israel lebih aman di Timur Tengah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *