Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Zakharova: 715 Miliar Dolar, ‘Harga Ketakutan’ Biden kepada Rusia dan China

Zakharova: 715 Miliar Dolar, 'Harga Ketakutan' Biden kepada Rusia dan China

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova menyatakan permintaan anggaran Presiden AS Joe Biden dari Kongres sebesar 715 miliar dolar menunjukkan harga ketakutan Washington terhadap Moskow dan Beijing.

“Kas dengan mudah dibuka dan Gedung Putih telah mengumumkan harga ketakutannya terhadap Rusia dan China”, tulis Zakharova di laman Facebook-nya.

“Rusaknya hubungan AS dengan Rusia dan China telah membebani para pembayar pajak di AS dengan biaya tambahan sebesar 715 miliar dolar. Ini belum termasuk utang-utang Pemerintahan AS yang mencapai 26,9 triliun dolar pada September 2020 lalu”, imbuhnya.

Pemerintahan Biden pada Jumat 10 April kemarin telah mengajukan proposalnya untuk menerima anggaran.

Proposal itu menyebut “ancaman China” sebagai tantangan utama Kemenhan AS. Sebab itu, Biden meminta kenaikan anggaran Kemenhan menjadi 715 miliar dolar. Ia mengklaim, sebagian dari anggaran ini akan digunakan untuk membendung Rusia dan China.

Membendung China dan Rusia, memperbarui program nuklir, meningkatkan kondisi cuaca, dan menghadapi ancaman baru biologis disebut sebagai bagian dari tujuan-tujuan Pentagon.

Menurut laporan Bloomberg, sebagian dari program Pentagon untuk menghadapi Rusia dan China adalah membuat senjata-senjata hipersonik dan memperkuat armada laut AS dengan kapal-kapal selam yang dilengkapi rudal-rudal balistik.

Dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah AS secara khusus telah memfokuskan perhatian untuk menghadapi China.

Hubungan Washington-Beijing dalam beberapa tahun terakhir memburuk terkait sejumlah isu, seperti perang dagang, penyebaran virus Corona, dan aktivitas media di kedua negara.

Bulan lalu, AS dalam laporannya menyebut China sebagai satu-satunya rival yang sanggup menggunakan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologinya untuk menantang tatanan internasional.

Di lain pihak, China menegaskan bahwa Beijing tidak berniat mencampuri urusan negara lain. Beijing berkali-kali menuntut agar Washington menyingkirkan kebijakan sanksinya dan memilih untuk berdialog.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *