Khatibzadeh: Mustahil Kami Percaya AS yang telah Lancarkan Perang Ekonomi tanpa Henti atas Iran
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Jubir Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh dalam wawancara dengan CNN kembali menyatakan, perundingan Iran dengan AS tidak perlu dilakukan.
Khatibzadeh menegaskan, Pemerintahan Joe Biden mesti menjauh dari kebijakan-kebijakan gagal Donald Trump atas Iran. Ia mengatakan, ”Tampaknya anggota Pemerintahan AS sekarang lebih berkomitmen kepada sanksi-sanksi Trump (atas Iran), alih-alih berpegang kepada kesepakatan nuklir yang diteken di masa Barack Obama.”
“Saya berpendapat, Biden harus mengambil keputusan politik apakah ia berniat untuk membahayakan JCPOA dengan kebijakan-kebijakan gagal Trump, ataukah ia ingin menjauhi kebijakan-kebijakan ini?”
Ia menyatakan, setelah diresmikannya JCPOA, Iran melaksanakan kesepakatan tersebut dan secara terbuka meminta agar semua pihak berpegang teguh kepada komitmen mereka. Bahkan Iran, kata Khatibzadeh, masih memperlihatkan niat baik dengan menjalankan JCPOA, kendati AS sudah keluar secara sepihak dari kesepakatan tersebut.
Soal ketidakpercayaan Pemerintah dan rakyat Iran kepada AS, Khatibzadeh menjelaskan, ”AS telah melanggar JCPOA. Ia sendirilah yang mesti memperbaikinya. Orang-orang AS tahu apa yang mesti dilakukan untuk memperbaiki kesepakatan ini. Setelah melancarkan perang ekonomi tanpa henti kepada bangsa Iran, mustahil Iran memercayai AS.”
“Logikanya, Pemerintahan Biden harus menunjukkan kepada semua orang bahwa ia berniat mengubah jalur yang telah dimulai Trump. Setelah ditekennya JCPOA pada 2015, Iran adalah pihak pertama yang melaksanakan kesepakatan ini. Setelah beberapa kali melakukan uji kejujuran, IAEA memastikan bahwa AS harus mencabut sanksi. Namun (pencabutan sanksi) ini tidak dilakukan, bahkan di masa Obama.”
“Kali ini, AS harus menunjukkan kepada semua orang secara praktis, bukan hanya hitam di atas putih, bahwa ia berniat mengubah jalur Trump dan melaksanakan JCPOA secara penuh dan dilandasi niat baik,” kata Khatibzadeh.
Saat ditanya soal kemungkinan Iran merundingkan isu-isu regional dan rudalnya, Khatibzadeh menegaskan, ”Tak satu pun negara di Bumi yang mau berkompromi terkait isu-isu yang berhubungan dengan keamanan nasionalnya. Isu rudal adalah persoalan pertahanan. Tak satu pun yang bersedia melakukan perundingan soal itu.”
