Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Zarif kepada Blinken: Ingat Kegagalan ‘Tekanan Maksimum’ Trump atas Iran

Zarif kepada Blinken: Ingat Kegagalan 'Tekanan Maksimum' Trump atas Iran

POROS PERLAWANAN – Dalam konferensi pers pertama sebagai Menlu AS pada Kamis 28 Januari, Antony Blinken mengajukan syarat untuk kembalinya Washington ke JCPOA.

Sembari menekankan bahwa Iran mesti kembali pada komitmennya di JCPOA, Blinken berkata bahwa Pemerintahan Joe Biden akan menggunakan kesepakatan nuklir ini sebagai lahan untuk perundingan dan kesepakatan yang lebih luas.

“Biden sangat transparan. Jika Iran kembali berkomitmen penuh kepada JCPOA, AS juga akan melakukan hal serupa. Iran telah melanggar JCPOA dalam beberapa hal. Akan butuh sedikit waktu jika mereka memutuskan untuk kembali, karena pertama-tama kami akan menguji kejujuran mereka,” ujarnya.

Menlu Iran, Javad Zarif pun merespons statemen Menlu ke-71 AS ini. Zarif menyuruh Blinken agar jangan melupakan gagalnya kebijakan “Tekanan Maksimum” Pemerintah AS yang lalu.

“Cek fakta untuk Antony Blinken: AS melanggar JCPOA, menghalangi masuknya obat dan makanan ke Iran, dan menghukum Iran atas komitmennya terhadap Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB di semua periode kekacauan (periode Trump)”, cuit Zarif.

“Iran tetap berkomitmen pada JCPOA, dan hanya melakukan tindakan perbaikan yang sudah diprediksi (dalam pasal 36 JCPOA). Siapa yang mesti mengambil langkah pertama (untuk memenuhi komitmen)? Jangan lupakan kegagalan Tekanan Maksimum Trump”, imbuhnya.

Sebelum ini, Senator dari Demokrat, Chris Murphy menyebut kegagalan kebijakan Trump atas Iran itu sebagai “kekalahan fatal”.

“Kebijakan Tekanan Maksimum Trump berubah menjadi kekalahan fatal. Namun orang-orang yang haus perang atas Iran masih saja tidak menyesal. Sekarang mereka ingin mendiktekan pandangan mereka tentang anggota tim Biden. Mereka menganggap pihak yang mendukung jalur diplomasi sebagai orang-orang berbahaya”, tulis Murphy dalam akun Twitter-nya.

“Teori para pencari perang ini adalah jika kita keluar dari JCPOA dan menjatuhkan sanksi, maka Iran akan berunding bukan hanya tentang nuklir, tapi juga isu rudal, HAM, terorisme, dan selainnya. Trump sudah menguji teori ini selama 4 tahun penuh. Akan tetapi sama sekali tidak efektif”, tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *