Al-Houthi Peringatkan Koalisi Saudi dengan Serangan Balasan Lebih Berat dan Menyakitkan
POROS PERLAWANAN – Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali al-Houthi pada Kamis 23 Juni menegaskan, pasukan negaranya akan melawan musuh penindas.
“Para panglima pasukan, sebagaiman para pahlawan Angkatan Bersenjata, Komite Rakyat, dan Pasukan Keamanan lain, merupakan benteng tangguh untuk membendung konspirasi musuh,” kata al-Houthi dalam seremoni kelulusan para panglima Yaman, diberitakan Fars.
Stasiun televisi al-Masirah melaporkan, al-Houthi berkata bahwa Yaman saat ini menghadapi konspirasi internasional, yang bukan hanya menjerat negara ini saja, tapi juga keseluruhan Umat Islam.
Ditujukan kepada negara-negara Koalisi Saudi, al-Houthi memperingatkan, ”Kami katakan kepada mereka yang mengagresi negara kami bahwa setiap kali kalian melanjutkan agresi dan blokade atas bangsa kami, kalian akan menerima (serangan) yang lebih berat, besar, dan menyakitkan.”
Ia menegaskan, pasukan Yaman tidak takut terhadap musuh dan persekongkolannya serta bertawakal kepada Allah. “Musuh ‘bertawakal ‘kepada AS dan Israel. Senjata kami adalah iman dan kesabaran, sementara musuh mengandalkan senjata AS,” imbuh al-Houthi.
Sebelum ini, Ketua Komite Militer Yaman untuk perundingan di Yordania, Yahya Abdullah al-Razami mengatakan, sesuatu yang tak bisa dicapai Koalisi Agresor melalui agresi, blokade, dan embargo atas Yaman selama lebih dari 7 tahun, juga tak bakal diraih dengan perundingan atau muslihat apa pun.
Al-Razami mengecam pernyataan media-media pro-Koalisi, yang menukil dari para peserta perundingan di Yordania dan mengklaim bahwa Yaman menghalang-halangi proses perundingan tersebut.
Ia mendesak Koalisi Saudi untuk menggunakan peluang perpanjangan gencatan senjata demi menunjukkan niat baik dan melaksanakan isi kesepakatan gencatan senjata yang hingga kini belum dieksekusi.
Menurutnya, Pemerintah Yaman siap untuk melaksanakan proyek demi memperlancar jalannya perundingan. Al-Zarami meminta para wakil PBB mengunjungi Taiz dan melihat keseriusan pihak Yaman dari dekat, serta memahami pihak mana yang sebenarnya menghalang-halangi proses perundingan.
