Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Maliki Sebut Serangan ke Markas Parpol dan Kantor Perwakilan Diplomatik ‘Upaya Sia-sia Keruhkan Situasi’

Al-Maliki Sebut Serangan ke Markas Parpol dan Kantor Perwakilan Diplomatik 'Upaya Sia-sia Keruhkan Situasi'

POROS PERLAWANAN – Ketua Aliansi Daulah al-Qanun, Nouri al-Maliki memberikan tanggapan terhadap sejumlah serangan dua hari terakhir ke markas partai-partai politik dan perwakilan diplomatik.

Dinukil Fars dari Mawazin News, al-Maliki dalam statemennya menyatakan, ”Serangan jahat dan terkutuk atas basis-basis partai politik dan perwakilan diplomatik adalah serangan yang tidak menghendaki adanya stabilitas di Irak.”

“Kami menegaskan bahwa upaya sia-sia ini dilakukan dalam rangka menyulut kerusuhan dan mengacaukan stabilitas keamanan negara dalam periode saat ini,” imbuhnya.

Mantan PM Irak ini meminta partai-partai politik untuk menyatukan barisan dan menutup jalan bagi segala bentuk konspirasi destruktif.

“Kami meminta dari aparat keamanan untuk memburu kelompok-kelompok (pengacau) ini dan menyerahkan mereka ke pengadilan untuk dihukum secara adil.”

Sumber-sumber berita Irak pada Kamis malam mengabarkan, suara ledakan terdengar di Zona Hijau Baghdad. Mereka memberitakan bahwa Kedubes AS menjadi target serangan roket.

Menanggapi serangan ini, Sekjen Ashaib Ahl al-Haq, Qais Khazali berkomentar bahwa tujuan serangan ke Kedubes AS adalah memperkeruh situasi.

“Serangan ke Zona Hijau dalam periode ini dan dengan cara lama, tidak dilakukan oleh pasukan Poros Perlawanan. Bukan mereka yang melancarkan serangan ini,” cuit Khazali di laman Twitter-nya.

Pemimpin gerakan Sadr, Moqtada Sadr juga berkata, sebagian orang yang “mengklaim diri mereka Poros Perlawanan” telah menyerang Kedubes AS, sehingga melukai sejumlah warga sipil.

Menurut Sadr, bangsa Irak jangan sampai tertipu oleh serangan-serangan ini. Ia berkata, ”Mereka melakukan serangan ini demi menunda hengkangnya pasukan AS dan mendapatkan dalih untuk menggunakan senjata.”

Ia menyatakan, keberadaan orang-orang semacam ini bergantung pada keberadaan Penjajah AS di Irak. Sadr menandaskan bahwa suara kekerasan yang membahayakan Pemerintah dan rakyat harus dibungkam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *