Pasukan Darat IRGC Gelar Latihan Gabungan Terbesar Sepanjang Sejarah di Provinsi Sistan dan Baluchestan
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Pasukan Darat Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah meluncurkan latihan militer gabungan terbesar yang pernah ada di provinsi tenggara negara itu.
Latihan dengan kode nama Mohammad Rasoolullah (Muhammad Rasulullah) (s.a.w), diadakan oleh Pangkalan Quds dari Pasukan Darat IRGC di provinsi tenggara Sistan dan Baluchestan pada Kamis 13 Januari.
Digambarkan sebagai salah satu latihan operasional terbesar IRGC di tenggara negara itu, latihan tersebut, dengan fokus geografis dan operasional, diadakan dalam format gabungan dalam dua fase militer dan non-militer, lapor Kantor Berita Tasnim.
Menurut laporan itu, berbagai unit operasional Pangkalan Quds IRGC, termasuk rudal, artileri, drone, helikopter, kendaraan lapis baja, pasukan khusus dan unit tempur khusus, berhasil melakukan operasi simulasi dan aktual.
Dalam latihan fase militer, pasukan infanteri dan komando juga ambil bagian dalam latihan tersebut, yang melibatkan latihan peperangan elektronik, dengan fokus pada operasi ofensif dan pertahanan yang kuat.
“Salah satu fitur penting dan operasional dari latihan, yang dilakukan dengan partisipasi pasukan sukarelawan Basij, Pasukan Penegakan Hukum Iran dan penjaga perbatasan, adalah fokus pada peran rakyat dalam memastikan keamanan yang langgeng,” menurut laporan itu.
Bulan lalu, IRGC meluncurkan latihan militer skala besar di daerah yang membentang di sepanjang pantai selatan Iran di Teluk Persia dan Selat Hormuz yang strategis.
Latihan tersebut melibatkan berbagai unit IRGC, seperti pasukan kedirgantaraan dan divisi siber-elektronik, dan mencakup garis pantai provinsi Hormozgan, Bushehr, dan Khuzestan di Iran selatan.
Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pengembangan dan pembuatan berbagai peralatan buatan dalam negeri, membuat Angkatan Bersenjata mandiri dalam hal ini.
Para pejabat Iran telah berulang kali menggarisbawahi bahwa Republik Islam tidak akan ragu untuk membangun kemampuan pertahanannya, menekankan kemampuan seperti itu sepenuhnya dimaksudkan untuk tujuan pertahanan dan tidak akan pernah tunduk pada tekanan dan negosiasi.
