Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba: Murka Kami atas Teror Syahid Soleimani dan Abu Mahdi Bukan Gejolak Sementara

Al-Nujaba: Murka Kami atas Teror Syahid Soleimani dan Abu Mahdi Bukan Gejolak Sementara

POROS PERLAWANAN – Dalam sebuah wawancara televisi, Jubir al-Nujaba Irak, Nasr al-Shammari menyebut penindaklanjutan berkas teror terhadap Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis sebagai “tugas bersejarah bagi semua pejabat Irak”.

“Kelompok al-Nujaba tidak masuk Parlemen atau Pemerintahan, bahkan juga bukan anggota Koridor Koordinasi Partai-partai Syiah. Kami hanya hadir di Komite Koordinasi Faksi-faksi Perlawanan. Namun dalam berkas ini, kami memiliki pendirian tegas dan tidak akan mengubahnya, bahkan jika kami sendirian. Amarah kami atas diterornya Hajj Qassem dan Abu Mahdi bukan sebuah gejolak sementara yang akan terlupakan begitu saja,” tegas al-Shammari, dikutip Fars dari situs al-Nujaba.

Ia lalu mengungkit sejumlah bukti keterlibatan sebagian elemen Badan Intelijen Irak dalam teror bandara Baghdad.

“Berbulan-bulan sebelum teror, seorang perwira keamanan telah mengabarkan perencanaan teror tersebut. Dia lalu dimutasikan dan dihapus dari panggung. Semua tahu bahwa Mustafa al-Kadhimi memiliki peran atau berpartisipasi dalam operasi teror tersebut,” tutur al-Shammari.

“Pertanyaan yang mengemuka adalah: apakah jabatan Perdana Menteri merupakan imbalan bagi al-Kadhimi? Ataukah bertujuan untuk menutupi berkas ini? Dengan berlalunya waktu, keterlibatan banyak pihak dalam aksi teror ini akan terbongkar.”

Ia menjelaskan bahwa saat gugur, Syahid Soleimani membawa file-file perundingan Iran-Saudi di tasnya, yang hingga kini tidak ditemukan.

“Bisa jadi bahwa hal yang mendorong percepatan aksi teror ini adalah topik perundingan dengan Saudi, yang dimediasi (mantan PM Irak) Adil Abdulmahdi dan al-Kadhimi juga membantunya selama pembicaraan berlangsung. Abdulmahdi-lah yang meminta pihak China untuk memainkan peran guna mendinginkan hubungan Riyadh-Teheran demi kedamaian Kawasan.”

Di akhir pembicaraan, al-Shammari mengkritik keras tiadanya gerakan politik yang diperlukan untuk mengusir para penjajah dari tanah Irak.

“Pengesahan Parlemen membutuhkan tindakan praktis dari Pemerintah. Namun sayangnya, berbagai Pemerintahan, satu demi satu, hanya mengobral omongan yang memenuhi telinga kami,” tegasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *