Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Asia Barat

Al-Qaeda Bantah Kematian Ayman al-Dhawahiri Versi AS

Al-Qaeda Bantah Kematian Ayman al-Dhawahiri Versi AS

POROS PERLAWANAN – Kendati AS beberapa bulan lalu telah mengumumkan bahwa Pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Dhawahiri telah tewas dalam sebuah serangan udara, Yahoo News melaporkan bahwa kelompok teroris itu berencana mengumumkan penyebab lain untuk kematian Pemimpinnya.

Diberitakan Fars, meski Yahoo News mengklaim bahwa penyebab yang akan diumumkan al-Qaeda adalah palsu dan al-Dhawahiri memang terbunuh dalam serangan udara AS 5 bulan silam, namun pada dasarnya, versi AS terkait kejadian ini memang sudah diragukan banyak pihak.

Presiden AS, Joe Biden pada Selasa 2 Agustus lalu mengklaim bahwa al-Dhawahiri tewas dalam serangan drone AS di Afghanistan. Al-Qaeda juga mengonfirmasi kematian pemimpinnya 4 hari setelah itu.

Kendati demikian, banyak pakar, analis, dan warga Afghanistan yang di masa itu meragukan kebenaran klaim Biden.

Kantor berita AFP mewawancarai warga Afghanistan di Kabul dan menanyakan pandangan mereka. Seorang warga Kabul bernama Fahim Shah mengatakan, ”Sejak dahulu hingga sekarang, kami sudah mengalami propaganda semacam ini. Semuanya tidak benar. Pada hakikatnya, saya tidak percaya dia terbunuh di sini.”

Warga Kabul lainnya, Abdulkabir mengaku ia mendengar suara serangan pada Minggu pagi. Dia mendesak AS untuk membuktikan siapa sebenarnya yang terbunuh.

“Mereka hanya tinggal menunjukkan kepada dunia bahwa ‘kami telah menargetkan orang ini dan ini adalah bukti-buktinya. Kami berpikir bahwa mereka membunuh orang lain dan mengumumkan bahwa dia adalah Pemimpin al-Qaeda. Ada banyak tempat yang bisa dijadikannya untuk bersembunyi di Pakistan atau bahkan di Irak,” tandasnya.

Seorang mahasiswa Afghanistan, Muhammad Bilal berkata kepada AFP bahwa ia ragu al-Dhawahiri menetap di Kabul.

“Ini adalah sebuah kelompok teroris. Saya tidak berpikir bahwa mereka mengirim pemimpin mereka ke Afghanistan. Kebanyakan pemimpin kelompok-kelompok teroris, termasuk Taliban ketika bertempur melawan pasukan Afghanistan, hidup di Pakistan atau UEA,” kata Bilal.

Klaim AS semakin diragukan setelah Jubir Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby pada 2 Agustus mengatakan bahwa verifikasi kematian al-Dhawahiri hanya dilakukan secara visual, namun belum diverifikasi melalui tes DNA.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *