Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Al-Sinwar: Perang Terakhir demi Quds, Bukan karena Blokade atas Gaza

Al-Sinwar: Perang Terakhir demi Quds, Bukan karena Blokade atas Gaza

POROS PERLAWANAN – Dikutip Fars dari Sputnik, Ketua Hamas di Gaza, Yahya al-Sinwar menyatakan, pihaknya memisahkan masalah pertukaran tawanan dengan Israel dari masalah pencabutan blokade Gaza.

Al-Sinwar dalam tweet-nya menegaskan, Hamas telah memperingatkan semua mediator, termasuk Mesir, bahwa dua masalah ini tidak boleh dihubung-hubungkan.

“Perang terakhir lalu demi (membela) Quds, bukan lantaran blokade Gaza. Hamas tidak akan pernah menerima Gaza dipisahkan dari Quds dan Tepi Barat,” tandasnya.

“Jika Rezim Zionis melanjutkan kebijakan kejinya di Quds dan bertindak kasar terhadap para tawanan kami yang mogok makan, ketegangan akan terus menyelimuti Kawasan. Rezim Zionis tidak siap membayarkan harga pertukaran tawanan yang sudah kami tentukan. Mereka enggan untuk menjalankannya,” pungkas al-Sinwar.

Senada dengan al-Sinwar, Ketua Kantor Hubungan Arab-Islam Hamas, Khalil al-Hayyah menegaskan bahwa membedakan isu pertukaran tawanan dengan masalah pencabutan blokade Gaza. Al-Hayyah menuding Rezim Zionis menghalang-halangi proses pertukaran tawanan.

“Kami menolak sebuah gencatan senjata jangka panjang tanpa mendapatkan sebuah kesepakatan fundamental politik yang menjamin dibentuknya negara Palestina… Kami tidak menerima gencatan senjata jangka panjang sebagai imbalan dibukanya perlintasan dan pencabutan blokade,” tegas al-Hayyah.

Ia menyatakan, Rezim Zionis tidak bersedia membayar harga pertukaran tawanan. Sebab itu, kata al-Hayyah, masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa pertukaran tawanan sudah dekat.

Selain itu, al-Hayyah juga mengutarakan kebanggaan karena Hamas memiliki hubungan dekat dengan Republik Islam Iran.

“Kami merasa terhormat menjalin hubungan dengan Iran. Kami tidak menyembunyikannya. Selama dukungan diperuntukkan bagi Palestina dan Quds, kami akan menyambutnya,” kata Khalil al-Hayyah, dilansir kantor berita Shahab.

Ia menjelaskan, Iran memberikan segala bentuk dukungan kepada Hamas, dan dukungan ini masih terus berlanjut. Menurut al-Hayyah, sokongan-sokongan Iran adalah faktor yang memperkuat Poros Perlawanan di Palestina.

Kepada negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, al-Hayyah berkata, ”Negara, individu, atau lembaga yang menormalisasi (hubungan) dengan Israel, pada hakikatnya menikam rakyat Palestina dengan belati dari belakang.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *