Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Alih-alih Peroleh Pekerjaan Baru, ‘Alumnus’ Gedung Putih Era Trump Bakal Bawa Aib Rezim Korup dan Amburadul ini Hingga Akhir Hayat Mereka

Alih-alih Peroleh Pekerjaan Baru, ‘Alumnus’ Gedung Putih Era Trump Bakal Bawa Aib Rezim Korup dan Amburadul ini Hingga Akhir Hayat Mereka

POROS PERLAWANAN – Harian Inggris, Guardian dalam artikelnya menyatakan, umumnya status sebagai mantan staf Gedung Putih ibarat paspor yang memuluskan jalan seseorang dalam bisnis dan perlobian. Namun, di era pemerintahan Donald Trump, yang akan terjadi justru sebaliknya.

Dilansir Fars, mantan Penasihat Senior Joe Biden, Moe Vela mengatakan, ”Orang-orang ini akan membawa aib ini hingga akhir hayat mereka. Seiring berlalunya periode pemerintahan Trump, para sejarawan, pakar politik, aktivis politik, dan sejarah sendiri akan mengungkap sekorup apa pemerintahan ini. Ketika hal ini terus berlanjut, noda ini pun akan semakin kelam dan membesar.”

Sebagai contoh, tulis Guardian, para Jubir Gedung Putih memiliki prospek pekerjaan bagus di media-media di masa depan. Jay Carney, Jubir Barack Obama dari tahun 2011 hingga 2014 adalah Wakil Senior dan Kepala Humas Amazon.

Jubir Obama setelah dia, yaitu Josh Earnest pernah bekerja sebagai analis di kanal NBC dan MSNBC dan kini menjabat sebagai Direktur Senior Komunikasi maskapai AS United Airlines.

Namun, bagi orang seperti Kayleigh McEnany, yang saat ini adalah Jubir Gedung Putih, sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan kelas atas. Sebab, selama pekerjaannya sebagai Jubir Gedung Putih, dia membela kinerja Trump habis-habisan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di AS, juga klaim-klaim kampanye Trump yang dirilis tanpa sumber jelas.

Selain itu, McEnany sendiri kerap mengkritik media dengan pedas, sampai-sampai reporter senior CNN, Oliver Darcy, baru-baru ini mempertanyakan semua statemen McEnany dan berkata, ”Apakah McEnany pernah memberi informasi berguna kepada media?”

Salah satu pendiri Lincoln Projet, Rick Wilson mengatakan, ”Mungkin sebagian dari mereka (para staf Gedung Putih) memiliki tujuan-tujuan politik. Namun saya tidak berpikir bahwa banyak dari orang dekat Trump akan menjadi pelobi, sebab Trump tidak pernah memiliki hubungan baik dengan Kongres. Mereka pun pasti begitu. Saya rasa, mereka tidak akan masuk ke institut mana pun, sebab tidak ada pakar di antara mereka.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *