Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Amnesti Internasional: Koalisi Saudi Gunakan Senjata AS dalam Kejahatan di Saadah

Amnesti Internasional: Koalisi Saudi Gunakan Senjata AS dalam Kejahatan di Saadah

POROS PERLAWANAN – Badan Amnesti Internasional pada Kamis 27 Januari memublikasikan laporan terkait aspek-aspek kejahatan terbaru Koalisi Saudi di Provinsi Saadah, Yaman.

Diberitakan Fars, Amnesti Internasional dalam laporannya menyatakan, Koalisi Saudi menggunakan peluru terpandu buatan AS saat melakukan serangan udara ke penjara Saadah. Serangan ini menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

Menurut Amnesti Internasional, peluru-peluru ini dipandu dengan sinar laser dan dibuat oleh korporasi AS Raytheon. Peluru-peluru ini adalah bukti terbaru bahwa Koalisi Saudi menggunakan senjata-senjata buatan AS dalam serangan ke Saadah, yang bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

Dalam laporan ini disebutkan, Koalisi Saudi selama pekan lalu melancarkan sejumlah serangan udara besar-besaran di kawasan utara Yaman, termasuk Sanaa. Serangan-serangan udara ini menewaskan puluhan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur serta pusat-pusat layanan.

“Meski internet terputus selama 4 hari, dipublikasikannya foto-foto mengerikan dari Yaman adalah peringatan nyata kepada orang-orang yang membayarkan harga mahal untuk menjual senjata kepada Saudi dan para sekutunya, yang keuntungan dari penjualan senjata itu sampai ke tangan Barat,” kata Wakil Direktur Kantor Timteng dan Utara Afrika Amnesti Internasional, Lena Maalouf.

“AS dan negara-negara pemasok senjata harus segera menghentikan proses distribusi senjata, peralatan, dan bantuan militer ke semua pihak yang berseteru di Yaman. Masyarakat internasional juga bertanggung jawab untuk menutup pintu transaksi penjualan senjata, yang telah menambah derita warga sipil dan tak bisa dibenarkan sama sekali,” imbuh Maalouf.

Ia menegaskan, karena AS sebelum ini telah memberikan senjata kepada Saudi dan menyaksikan pelanggaran HAM yang dilakukannya, maka Washington bersama London dan Paris bertanggung jawab atas agresi-agresi ini.

Amnesti Internasional menyatakan, sejak Maret 2015 para pakar lembaga ini telah menyelidiki puluhan serangan udara Koalisi Saudi di Yaman “dan beberapa kali menyaksikan sisa-sisa logistik buatan AS serta mengidentifikasi jenisnya”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *