Aliansi Fatah Irak: Meski Pemerintah Bungkam, Bangsa Kami Takkan Lupakan Pembunuhan Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, seorang anggota parlemen dari koalisi politik besar Irak menegaskan bahwa bangsa Irak tidak akan tinggal diam dalam menghadapi pembunuhan Komandan anti-teror Iran, Jenderal Qassem Soleimani dan rekan sejawatnya di Irak, Wakil Kepala Unit Mobilisasi Populer, Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad tahun lalu, meminta Pemerintah Baghdad untuk mengambil tindakan yang tepat.

“Posisi lemah Pemerintah menjelaskan alasan di balik keheningan dalam menghadapi kejahatan Amerika terhadap dua martir besar Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani. Bangsa Irak tidak akan melupakan kejahatan ini meskipun Pemerintah tidak bertindak,” kata anggota Fatah, Mukhtar al-Mousawi.

Politisi Izadi Saeed Batush juga menyatakan bahwa dua Komandan anti-teror yang gugur sangat berkontribusi pada pembebasan wilayah Irak dari cengkeraman teroris Takfiri ISIS.

“Izadi berterima kasih kepada mendiang Komandan, yang mengorbankan hidup mereka untuk membebaskan [kota Irak utara] Sinjar dari ancaman ISIS,” katanya.

“Pada peringatan kesyahidan para Komandan, perlu disebutkan bahwa penyelidikan pembunuhan mereka harus transparan dan hasilnya harus akurat untuk membawa pelaku utama bertanggung jawab dan menghukum mereka,” kata Batush.

Secara terpisah, Pemimpin Organisasi Badr, Hadi al-Amiri, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) atau Hashd al-Sha’abi, dan Sekretaris Jenderal Aliansi Fatah, menyerukan demonstrasi massal di seluruh Irak pada peringatan ulang tahun kedua pembunuhan yang terjadi pada 3 Januari 2020.

“Kami berhutang budi kepada tokoh-tokoh martir ini. Oleh karena itu, kita harus berpartisipasi secara massal dalam upacara-upacara yang akan digelar dalam rangka memperingati kesyahidan mereka,” kata Amiri.