Alih-alih Tunjukkan Empati, Trump secara Provokatif Kesankan Ledakan di Beirut Akibat ‘Serangan Mengerikan’

Share

POROS PERLAWANAN – Presiden AS, Donald Trump menyuarakan tanggapannya terhadap ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Selasa sore waktu setempat. Dia mengklaim bahwa ledakan itu bisa akibat dari sebuah “serangan mengerikan.”

Dilansir Fars, Trump dalam konferensi pers mengaku Washington siap memberikan bantuan kepada Pemerintah Lebanon. Dia mengatakan, ”Tampaknya ledakan Beirut adalah sebuah serangan mengerikan.”

Trump menambahkan, para petinggi militer AS menilai bahwa ledakan di Ibu Kota Lebanon disebabkan sebuah serangan atau bom.

Menlu AS, Mike Pompeo, dalam statemennya menyatakan Washington mengamati situasi dari dekat dan siap menolong penduduk Lebanon untuk pulih dari tragedi ini.

Dikutip dari al-Mayadeen, hingga berita ini diturunkan korban jiwa ledakan di pelabuhan Beirut telah bertambah hingga mencapai 78 orang, sementara jumlah korban luka adalah 4000 orang.

Kejadian itu disebabkan meledaknya sejumlah besar bahan yang mudah terbakar seperti petasan. Para saksi mata mengatakan, awalnya muncul ledakan kecil, yang kemudian memicu ledakan dahsyat.

Menurut laporan AFP, ledakan itu begitu dahsyat, sehingga suaranya terdengar oleh penduduk di Pulau Cyprus.

Pengawas Gempa Yordania menyatakan, kekuatan ledakan di pelabuhan Beirut sama dengan kekuatan gempa skala 4,5 Richter.

Menyusul terjadinya tragedi ini, Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah menunda pidatonya. Sebelum ini, beliau akan menyampaikan pidato pada Rabu malam ini.

PM Lebanon, Hassan Diab menyatakan bahan-bahan eksplosif yang memicu ledakan kemarin sudah ada di pelabuhan Beirut sejak 2014 lalu.

Diab meminta dari semua negara sahabat untuk mendampingi dan membantu Lebanon. Dia juga meminta dari rakyat Lebanon untuk tetap menjaga soliditas di tengah musibah ini.

PM Lebanon menegaskan, dia tidak akan berspekulasi sebelum investigasi dirampungkan. Namun ia menyatakan, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ini pasti akan dihukum.

Sejumlah presiden dan petinggi negara sahabat telah menyampaikan belasungkawa mereka terhadap Beirut. Presiden Suriah, Bashar Assad dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan mereka turut berduka atas musibah tersebut.

Menlu Iran, Javad Zarif mengunggah dua pesan berbahasa Inggris dan Arab dalam akun Twitter-nya, sebagai bentuk belasungkawa terhadap keluarga para korban.

“Hati kami bersama bangsa Lebanon dalam bencana besar ini. Semoga mereka yang gugur dirahmati Tuhan, para keluarga korban dikaruniai ketabahan, dan korban luka diberi kesembuhan. Salam Tuhan atas negara yang membanggakan ini,” cuit Zarif dalam pesan berbahasa Arabnya.

Sementara dalam cuitan berbahasa Inggrisnya, Zarif menulis, ”Iran seperti biasa siap membantu Lebanon dengan cara apa pun. Tabahlah, Lebanon!”