[Breaking News] Ledakan di Beirut Tewaskan 30 Orang dan Lukai 3000 Lainnya, Israel Klaim Tak Terlibat

Share

POROS PERLAWANAN-Dilansir al-Alam, Menkes Lebanon Hamad Hasan mengumumkan, ledakan di pelabuhan Beirut telah menewaskan 30 orang serta mencederai 3000 orang lainnya. Mempertimbangkan dahsyatnya ledakan, ada kemungkinan korban akan terus bertambah.

Istri dan putri PM Lebanon Hassan Diab, yang saat ledakan tengah berada di kantor Perdana Menteri, dikabarkan turut terluka akibat ledakan dahsyat tersebut.

Menurut Al-Mayadeeen, informasi-informasi perdana menunjukkan bahwa insiden ini bukan aksi teroris.

Mengutip dari sejumlah sumber Lebanon, al-Jazeera melaporkan bahwa kejadian itu disebabkan meledaknya sejumlah besar bahan yang mudah terbakar seperti petasan. Para saksi mata mengatakan, awalnya muncul ledakan kecil, yang kemudian memicu ledakan dahsyat.

Menukil dari sumber-sumber yang dekat dengan Hizbullah, stasiun UTV Lebanon menepis rumor sejumlah media bahwa ledakan itu disebabkan serangan Israel ke gudang senjata.

Al-Alam melaporkan, penyebab ledakan adalah korsleting listrik. Api dari kontainer berisi petasan merembet ke kontainer yang berisi bahan nitrat.

Sekjen Keamanan Publik Lebanon, Abbas Ibrahim, mengungkapkan kepada media, kemungkinan ledakan disebabkan bahan eksplosif besar yang disita sebelum ini. Menurut stasiun televisi LBC, bahan eksplosif yang dimaksud itu disita beberapa bulan lalu dari sebuah kapal dan rencananya akan dimusnahkan.

PM Diab telah mengumumkan hari Rabu 5 Juli sebagai Hari Berkabung Nasional, lantaran banyaknya korban akibat ledakan tersebut.

Media-media Israel mengutip pernyataan dari seorang pejabat Rezim Zionis, bahwa “ledakan di pelabuhan Beirut sama sekali tidak berkaitan dengan Tel Aviv.”

Letak pelabuhan Beirut yang dekat dengan sejumlah kantor pemerintahan, seperti kantor Kemenlu dan kantor Perusahaan Listrik, menyebabkan sejumlah kerusakan di bangunan-bangunan kantor tersebut.