Analis: Miliki Peran Sejarah Signifikan dan Kenyang Pengalaman, Iran Mustahil Dikucilkan

Share

POROS PERLAWANAN – Sejak kemenangan Revolusi Islam hingga beberapa tahun terakhir, ada banyak upaya dilakukan untuk mengisolasi Republik Islam Iran, baik berupa upaya menjatuhkan sanksi hingga memaksakan perang selama 8 tahun. Namun proyek AS dan para sekutu Baratnya, termasuk Israel, praktis gagal total.

Dilansir Fars, upaya ini masih terus berlanjut hingga masa kepresidenan Ebrahim Raisi.

Dalam wawancara terbaru dengan Press TV, Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian menyatakan bahwa upaya-upaya ini telah menemui kegagalan.

Abdollahian menyinggung keanggotaan Iran di Organisasi Kerja Sama Shanghai dan kehadirannya di Konferensi BRICS serta sejumlah momen internasional lainnya. Ia mengatakan, ”Partisipasi aktif Iran di Organisasi Kerja Sama Shanghai, Asosiasi Ekonomi Euroasia, dan yang terbaru di Konferensi BRICS, menunjukkan bahwa kebijakan global untuk mengucilkan Iran telah gagal. Negara-negara dan berbagai organisasi bertindak sesuai kepentingan mereka. Pesan jelas kita adalah Republik Islam Iran mustahil diisolasi dan dikucilkan.”

Analis masalah Asia Barat, Sabah Zanganeh dalam wawancara dengan Fars mengatakan, ”Sebagai sebuah negara yang memiliki sejarah dan peran dalam dinamika sejarah dan dunia, Iran bukan sebuah pulau yang bisa dikucilkan atau dijauhkan dari komunitas internasional dan bangsa-bangsa lain.”

“Iran selalu memiliki bangsa yang menjalin hubungan dengan semua bagian dunia di berbagai penjuru. Iran menjadi tempat hilir mudik berbagai bangsa dan budaya. Iran bahkan beradaptasi dengan budaya para penyerbunya, seperti bangsa Tartar dan Mongol, kemudian mengubahnya dengan warna budaya serta kepercayaannya,” tutur Zanganeh.

“Ini adalah karakteristik Iran. Baik di masa lalu, sekarang, maupun yang akan datang, Iran mustahil bisa dikucilkan.”

Menurutnya, negara-negara besar berusaha menjadikan Iran sebagai negara yang patuh dan tunduk. Namun ia mengingatkan bahwa “dengan ledakan informasi dan revolusi digital, sebuah negara tidak bisa diisolasi. Bangsa-bangsa dengan kehendak mereka sendiri akan menelaah dan mencari kebenaran”.